Kurikulum Merdeka adalah model kurikulum yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia sebagai bagian dari visi Merdeka Belajar yang diusung oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi sekolah, guru, dan siswa dalam proses pembelajaran, dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Berikut beberapa konsep utama dalam Kurikulum Merdeka:
1. Fleksibilitas dalam Pembelajaran
Salah satu prinsip utama dalam Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan konteks lokal. Kurikulum ini memungkinkan guru merancang strategi pengajaran yang lebih kreatif dan kontekstual, sesuai dengan kondisi di lapangan.
2. Fokus pada Pengembangan Karakter dan Kompetensi
Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pengembangan kompetensi siswa, termasuk keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan kreativitas. Di samping itu, pembentukan karakter yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila juga menjadi fokus penting. Profil ini meliputi enam elemen utama:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan, dan berakhlak mulia
- Berkebhinekaan global
- Gotong royong
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
3. Pembelajaran Berbasis Proyek
Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan project-based learning (pembelajaran berbasis proyek), di mana siswa tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif, tetapi aktif terlibat dalam proyek yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan praktis dan meningkatkan pemahaman konsep melalui pengalaman langsung.
4. Asesmen yang Lebih Holistik
Evaluasi dalam Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada proses pembelajaran, bukan sekadar hasil akhir. Hal ini berarti penilaian tidak hanya dilakukan melalui tes tertulis, tetapi juga melibatkan pengamatan terhadap perkembangan keterampilan, sikap, dan kompetensi siswa selama proses belajar.
5. Penyederhanaan Materi
Kurikulum Merdeka menyederhanakan beberapa aspek materi pelajaran agar siswa dapat belajar lebih mendalam tentang konsep-konsep inti. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk lebih memahami materi secara komprehensif dan tidak hanya sekadar menghafal.
6. Pilihan Mata Pelajaran di Sekolah Menengah
Di jenjang SMA, siswa diberi kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, mirip dengan sistem pemilihan mata kuliah di perguruan tinggi. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendalami bidang yang mereka minati sejak dini dan mempersiapkan diri untuk jenjang pendidikan atau karier berikutnya.
7. Kemandirian dan Personal Learning
Salah satu tujuan utama Kurikulum Merdeka adalah untuk mendorong siswa menjadi pembelajar mandiri. Kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan kemandirian dalam belajar, di mana siswa diberi kebebasan lebih besar untuk mengatur bagaimana dan kapan mereka belajar, dengan bimbingan guru.
Kurikulum Merdeka merupakan upaya untuk membuat pendidikan di Indonesia lebih fleksibel, relevan, dan mendalam, sesuai dengan tantangan abad ke-21. Dengan memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah, guru, dan siswa, kurikulum ini bertujuan menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan kontekstual.