Calon Gubernur Sulsel, Danny Pomanto, semakin menguatkan posisinya jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel). Salah satu pendukung terbesarnya datang dari mantan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, beserta gerbong politiknya. Nurdin Abdullah dan para loyalisnya kini merapat untuk memenangkan pasangan Danny-Azhar dalam Pilgub Sulsel.
Danny Pomanto mengungkapkan bahwa ia pernah bertemu dengan Nurdin Abdullah secara kebetulan di pesawat. Dalam pertemuan selama dua jam itu, keduanya sepakat bahwa perjuangan melawan oligarki di Sulsel harus diperkuat. Menurut Danny, oligarki yang semakin menguat bisa diibaratkan sebagai bentuk penjajahan baru.
“Kami berbicara selama dua jam di pesawat. Kami sepakat bahwa rakyat harus disatukan dalam perjuangan. Jika tidak, oligarki akan masuk dan menguasai,” kata Danny kepada media pada Senin, 17 September 2024.
Selain itu, Danny juga mengungkap bahwa Nurdin Abdullah telah berkomunikasi dengan Ketua PDI Perjuangan Sulsel, Andi Ridwan Wittiri. Rencananya, Nurdin akan bekerja di balik layar sebagai bagian dari Dewan Penasehat Tim Pemenangan Danny-Azhar. Meski tidak menjabat sebagai ketua tim pemenangan, Nurdin tetap akan terlibat aktif dalam upaya memenangkan pasangan tersebut.
“Beliau memang tidak jadi ketua tim karena fokus pada anaknya. Namun, bukan berarti beliau tidak bergabung. Beliau akan bergerak di belakang layar sebagai penasehat,” jelas Danny.
Dukungan untuk Danny tidak hanya datang dari Nurdin Abdullah, tetapi juga dari para loyalisnya yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu kelompok loyalis dari Luwu Raya, yang dikenal sebagai “Sabat Prof NA,” bahkan telah membentuk komunitas khusus untuk mendukung Danny Pomanto di Pilgub Sulsel.
Saat ini, Danny Pomanto sedang merampungkan tim pemenangannya. Beberapa tokoh daerah, termasuk mantan jaksa dan wakil kepala daerah, disebut-sebut akan bergabung dalam tim tersebut. Meskipun begitu, Danny belum mengungkapkan secara rinci siapa saja yang tergabung dalam tim pemenangannya.
“Banyak tokoh daerah yang datang kepada saya, termasuk mantan jaksa dan wakil kepala daerah yang memberikan dukungan. Ini adalah perjuangan rakyat,” tambahnya.
Danny juga mengaku terkejut melihat banyak spanduk yang mendukungnya, meskipun ia tidak memberikan bantuan finansial untuk itu. Hal ini menunjukkan semangat besar dari masyarakat Sulsel untuk membangun provinsi tersebut dengan lebih baik.
“Saya melihat banyak spanduk dukungan tanpa saya memberikan uang. Ini adalah semangat untuk membangun Sulsel yang lebih baik,” tutup Danny.