Serangan Israel tidak hanya terbatas di Gaza, Palestina. Kamis lalu, Israel melancarkan dua serangan di Suriah. Serangan pertama mengenai daerah Quneitra, sementara serangan kedua menghantam Al-Rafeed. Israel mengonfirmasi serangan tersebut dan mengklaim menewaskan satu anggota Hizbullah serta seorang “pelaku teror” yang menjadi target.
Pemantau perang independen juga melaporkan bahwa dua orang tewas dalam serangan di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah. Mereka diduga terkait dengan Hizbullah di Lebanon. Israel sering membalas serangan dari kelompok bersenjata proksi Iran di perbatasannya dengan Lebanon.
Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa dua orang tewas akibat serangan pesawat nirawak Israel di jalan Damaskus-Quneitra. Korban adalah anggota Hizbullah yang bertugas merekrut warga Suriah dan mengangkut senjata. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) juga melaporkan hal serupa.
Hingga kini, pemerintah Suriah belum memberikan komentar resmi. Serangan ini terjadi beberapa hari setelah serangan Israel di provinsi Hama yang menewaskan 18 orang. Observatorium Suriah menyebut serangan tersebut menewaskan 27 orang, termasuk enam warga sipil. Israel menargetkan “area penelitian ilmiah” dan lokasi lain di Masyaf, provinsi Hama.
Israel dan Suriah berbagi Dataran Tinggi Golan, yang dicaplok Israel pada 1967 dan tidak diakui secara luas oleh komunitas internasional. Suriah berusaha menjauh dari konflik Israel-Hamas, khawatir akan dampak perang regional yang lebih luas.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan evakuasi medis terbesar dari Gaza sejak 7 Oktober. WHO akan membawa 97 pasien yang sakit dan terluka parah ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk perawatan khusus. Sebanyak seperempat dari mereka mengalami cedera serius.
Evakuasi ini melibatkan 155 pendamping yang dipindahkan dari empat lokasi di Gaza ke rumah sakit pusat sebelum diterbangkan. Perwakilan WHO, Rik Peeperkorn, menyatakan bahwa evakuasi ini adalah yang terbesar sejak Oktober 2023. Pasien yang dievakuasi termasuk 45 anak-anak dengan berbagai penyakit serius. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel sejak Oktober telah menewaskan sedikitnya 41.118 orang dan melukai lebih dari 95.000 orang.