Media sosial diramaikan oleh pembahasan tentang akun Kaskus bernama ‘Fufufafa’, yang dikaitkan dengan Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Menanggapi hal tersebut, Gibran memberi tanggapan singkat saat ditemui di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, pada Selasa (10/9/2024). “Ya tanya yang punya akun,” ujar Gibran saat ditanya soal akun tersebut, seperti dilansir dari detikJateng.
Akun ‘Fufufafa’ menjadi topik hangat di platform media sosial X (dulu Twitter), setelah beberapa unggahan dari akun tersebut tersebar luas. Akun ini sering mengomentari negatif tentang Prabowo Subianto, terutama selama periode 2014 hingga 2019. Pada masa tersebut, Prabowo adalah lawan politik Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
Beberapa netizen kemudian berspekulasi bahwa akun Kaskus tersebut adalah milik Gibran. Mereka mencocokkan informasi yang terdapat di akun Kaskus dengan cuitan yang dibuat oleh Kaesang Pangarep, adik Gibran. Di profil Kaskus tersebut, tertulis informasi seperti “Prime ID: Raka Gnarly (lupa password, gak bisa log in),” serta nama pengguna ‘Raka’ dan akun Twitter yang tercantum sebagai @rkgbrn.
Spekulasi ini semakin menguatkan dugaan para netizen bahwa akun tersebut milik Gibran, meskipun hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait hal tersebut. Gibran sendiri terlihat tidak ingin menanggapi lebih dalam mengenai isu ini dan hanya memberi jawaban singkat kepada media.
Akun ‘Fufufafa’ tetap menjadi perbincangan publik, terutama terkait keterkaitannya dengan pernyataan-pernyataan yang mengkritik Prabowo pada masa lalu. Beberapa pihak masih terus menunggu klarifikasi lebih lanjut mengenai siapa sebenarnya pemilik akun tersebut dan apa motivasi di balik komentar-komentar negatif yang pernah diposting.
Namun, sampai saat ini, baik Gibran maupun pihak terkait lainnya belum memberikan pernyataan resmi terkait keterkaitan Gibran dengan akun ‘Fufufafa’. Publik masih menunggu klarifikasi lebih lanjut mengenai hal ini, terutama karena isu ini berkembang di tengah situasi politik yang sensitif.