Pernahkah kamu mendapati dirimu menatap ponsel, dengan cemas menunggu balasan yang tampaknya berlangsung selamanya? Perasaan itu dikenal sebagai “textpectation.” Mari selami apa arti kata ini, di era digital saat ini. Berkirim pesan teks adalah cara utama kita berkomunikasi saat ini, terutama pada tahap awal berpacaran. Jadi, jika kamu mengalami textpectation terlalu cepat, mungkin sudah waktunya untuk memikirkan kembali kebiasaan berkirim pesan teks kamu.
Apa Arti Textpectation? Ingin tahu apa arti textpectation? Nah, itu adalah campuran dari kata ‘teks’ dan ‘harapan.’ Itu menggambarkan dengan sempurna perasaan cemas yang muncul ketika seseorang menunggu tanggapan atas pesan mereka. Itu adalah periode yang menyakitkan ketika kamu terus menyegarkan pesan, berharap melihat jawaban dari seseorang, baik ketika mereka mengetik dengan lambat atau tidak segera menanggapi pesan kamu. Seperti Apa Textpectation?
- Menunggu dengan Gugup
Kamu menunggu dalam ketakutan karena kamu tidak tahu apakah yang akan diberitahukan kepada kamu adalah kabar baik atau kabar buruk.
- Konsentrasi yang Meningkat
Kamu menjadi terobsesi untuk menerima balasan atau bentuk pesan lainnya dari mereka dan ketika itu tidak terjadi.
- Berpikir berlebihan
Berbagai pikiran terlintas di benak kamu seperti apakah mereka melihatnya atau tidak; mungkin mereka hanya mengambil waktu yang manis atau mungkin ada yang salah dengan pesanmu.
- Rollercoaster Emosional
Detik-detik terasa seperti menit yang mengarah pada lebih banyak antisipasi atau kecemasan.
- Kejengkelan
Akhirnya, setelah beberapa waktu berlalu tanpa respons tetapi ketiga titik itu masih muncul di layar, kejengkelan muncul dan kamu mulai bertanya pada diri sendiri mengapa butuh waktu begitu lama.
Mengapa Anda Harus Menghindari Textpectations?
- Orang-orang Memiliki Kehidupan yang Sibuk
Salah satu alasan untuk membuang textpectation adalah bahwa orang-orang sibuk dengan kehidupan mereka sendiri. Pernahkah Anda mengirim pesan teks dan kemudian menghabiskan beberapa jam berikutnya dengan frustrasi karena tidak adanya balasan segera? Intinya adalah bahwa keterlambatan mereka tidak selalu mencerminkan kurangnya minat mereka pada kamu.
- Berkirim Pesan Teks Tidak Selalu Menjadi Prioritas
Berkirim pesan teks dapat dengan mudah diabaikan ketika menyangkut metode komunikasi lainnya. Orang dapat memilih untuk saling menelepon, bertemu di dunia nyata, atau menggunakan media sosial sebagai gantinya. Oleh karena itu, tidak realistis dan tidak produktif untuk menunggu balasan pesan teks. Daripada menunggu tanggapan mereka melalui pesan teks, kamu harus mencoba menentukan gaya komunikasi seseorang; misalnya, apakah mereka lebih suka mendiskusikan rencana lewat telepon atau bertemu langsung.
- Pesan Teks Dapat Disalahartikan
Tidak adanya nada dan konteks dalam pesan teks dapat menyebabkannya salah dibaca. Lambatnya respons dapat mengindikasikan kesalahpahaman, bukan ketidaktertarikan. Pernahkah kamu mengirim pesan yang diterima sedemikian rupa sehingga menciptakan situasi yang tidak nyaman? Hal yang sama berlaku untuk kencan. Ketika seseorang membutuhkan waktu lama sebelum membalas, ini mungkin menyiratkan bahwa mereka tidak menyukai Anda; mereka hanya berjuang dengan kata-kata yang tepat atau masalah pribadi lainnya.
- Berfokus pada ‘Harapan Teks’ Mengganggu Koneksi Sejati
Terlalu banyak fokus untuk mendapatkan balasan dari seseorang dapat mencegah kamu membangun koneksi nyata. Saat kamu sibuk dengan ponsel menunggu pesan teks, kamu tidak dapat berkonsentrasi penuh pada saat ini atau menikmati kesempatan untuk mengenal seseorang. Pernahkah kamu begitu asyik dengan ponsel selama kencan sehingga kamu bahkan tidak mendengarkan apa yang dikatakan orang lain? Terpaku pada pesan teks dapat menyebabkan kita kehilangan percakapan dan momen yang berharga.