Moreirense terus menunjukkan performa apik di bawah pelatih baru, César Peixoto. Mereka hampir meraih kemenangan penuh saat Lawrence Ofori mencetak gol di menit ke-85. Bola yang berbelok arah setelah mengenai pemain lawan, mengecoh kiper Benfica, Anatoliy Trubin. Namun, drama terjadi di masa tambahan waktu. Marcos Leonardo menyamakan kedudukan melalui penalti, membuat laga berakhir imbang 1-1. Hasil ini semakin menekan pelatih Benfica, Roger Schmidt, yang kembali mendapat kritik atas penampilan timnya.
Sebelum laga, Moreirense datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah meraih dua kemenangan dan satu kekalahan tipis dari Braga. Sementara itu, Benfica berharap melanjutkan tren positif setelah dua kemenangan di kandang, meskipun penampilan mereka belum konsisten. Untuk memperbaiki performa, Schmidt melakukan beberapa perubahan dalam susunan pemain. Antonio Silva kembali mengisi posisi bek menggantikan Tomás Araújo, dan Ángel Di María tampil sebagai starter untuk pertama kalinya musim ini.
Pertandingan dimulai dengan tuan rumah langsung menekan. Madson nyaris mencetak gol, namun kontrol bolanya kurang sempurna saat berhadapan satu lawan satu dengan Trubin. Tak lama kemudian, Alanzinho kembali menguji Trubin dengan tembakan dari luar kotak penalti yang memaksa kiper asal Ukraina itu melakukan penyelamatan gemilang.
Benfica perlahan menguasai permainan dengan Álvaro Carreras yang aktif menyerang dari sisi kiri. Meski demikian, mereka kesulitan menciptakan peluang matang. Di María dan Prestianni mencoba peruntungan dari jarak jauh, tetapi tembakan mereka tak tepat sasaran.
Di penghujung babak pertama, pendukung tuan rumah sempat bersorak saat Alanzinho berhasil merebut bola dan memberi assist kepada Gabrielzinho, yang kemudian mencetak gol. Namun, VAR membatalkan gol tersebut karena pelanggaran yang terjadi sebelumnya.
Di babak kedua, Benfica tampil lebih baik setelah Schmidt memasukkan Renato Sanches menggantikan Florentino Luís. Peluang emas didapatkan Pavlidis di menit ke-51, namun tembakannya berhasil digagalkan kiper Moreirense, Kewin. Dua menit kemudian, Di María nyaris mencetak gol, tetapi bola yang sudah melewati kiper berhasil disapu Maracás dari garis gawang.
Moreirense tidak tinggal diam dan mencoba peruntungan mereka. Di menit ke-62, Maracás hampir mencetak gol melalui sundulan, tetapi Trubin kembali tampil gemilang dengan penyelamatan krusial. Pertandingan semakin sengit dengan kedua tim berusaha mencari gol kemenangan. Namun, kebuntuan baru terpecahkan di menit ke-85 ketika Ofori mencetak gol untuk Moreirense setelah memanfaatkan kesalahan Carreras. Bola mengenai pemain Benfica dan masuk ke gawang, membuat tuan rumah unggul 1-0.
Namun, di masa tambahan waktu, Benfica mendapat hadiah penalti setelah Luis Asué menjatuhkan Barreiro di kotak penalti. Marcos Leonardo yang menjadi algojo sukses menyamakan kedudukan, meskipun pemain Moreirense protes keras karena mereka merasa ada pelanggaran terlebih dahulu. Laga berakhir imbang 1-1, namun tekanan semakin besar bagi Schmidt. Benfica akan menjalani dua minggu ke depan dengan suasana yang tak nyaman, menunggu laga berikutnya.