5 Kebiasaan Ampuh Orang Asertif agar Dihormati Orang Lain

pic by: canva.com

Jika Anda ingin melatih diri untuk bersikap asertif, sebaiknya mulai dari hal kecil. Meskipun perubahan besar mungkin terjadi, penting untuk diingat bahwa Roma tidak dibangun dalam sehari. Dalam metafora ini, Roma adalah tempat Anda akan terbentuk saat Anda dapat berkomunikasi secara langsung dan efektif, tanpa drama. Semakin asertif Anda, semakin Anda akan dihormati.

Berikut adalah 5 kebiasaan ampuh yang digunakan orang asertif untuk mendapatkan rasa hormat dari orang lain.

1. Tetapkan batasan.

Orang asertif mampu menetapkan batasan dengan nada yang masuk akal dan jernih. Orang asertif tahu persis apa yang mereka rasa nyaman untuk dilakukan dan tidak dilakukan. Mereka tidak memiliki masalah untuk mengatakan tidak kepada orang yang mereka cintai, dan merasa nyaman menetapkan batasan dengan keluarga, teman, dan kolega.

Dengan menetapkan batasan, Anda tetap setia pada diri sendiri dan tidak mengorbankan tingkat kenyamanan Anda. Kata hipnoterapis klinis dan pelatih kehidupan spiritual Keya Murthy, “Agar bisa bersikap tegas, Anda harus selaras dengan diri inti Anda dan mengatakan kebenaran Anda. Anda tidak perlu membenarkan atau membuktikan apa pun, cukup sampaikan kebenaran Anda dengan sikap tenang dan tenang.”

2. Berdiri tegak.

Dalam hal komunikasi yang tegas, bahasa tubuh adalah segalanya. Itu berarti menyesuaikan postur tubuh, berbicara dengan jelas, dan memperbaiki jabat tangan — semua perubahan kecil ini meningkatkan kehadiran Anda.

Memperhatikan tubuh Anda selama konfrontasi adalah cara yang fantastis untuk menjadi lebih tegas. Itu mengomunikasikan bahwa Anda yakin pada diri sendiri, dan orang-orang akan jauh lebih sulit memanfaatkan Anda.

3. Tawarkan solusi.

Katakanlah Anda berjuang untuk menjaga kedamaian dalam situasi tempat tinggal Anda. Alih-alih pergi ke belakang teman sekamar Anda dan menyeret namanya seperti tongkat melalui lumpur, bersikaplah langsung padanya. Mengatakan kepadanya bahwa dia orang yang jorok dan berantakan bukanlah contoh komunikasi yang tegas.

Namun, menawarkan solusi menunjukkan bahwa Anda berkomitmen untuk membersihkan secara konsisten. Tanyakan kepada teman sekamar Anda apakah pembagian tugas akan membuat segalanya lebih mudah, atau apakah mengganti tugas akan membuat segalanya lebih baik.

Saat Anda menawarkan solusi, Anda memastikan bahwa Anda tidak menyerang orang lain secara pribadi. Orang yang percaya diri tidak perlu menjatuhkan orang lain, meskipun mereka merasa benar. Identifikasi apa yang Anda inginkan, dan berjuanglah untuk meraih kesuksesan.

4. Pertahankan ekspresi wajah yang netral.

Yang ini jauh lebih mudah daripada kedengarannya — tetapi juga penting. Anda boleh memiliki pikiran dan perasaan marah terhadap seseorang, tetapi simpan rasa frustrasi itu untuk terapis atau jurnal Anda. Langkah penting dalam pelatihan ketegasan Anda adalah tetap tenang selama konfrontasi.

Anda dapat bersikap tegas tanpa bersikap kasar dengan mempertahankan ekspresi wajah yang netral. Mengejek seseorang atau memutar mata Anda kepada mereka hanya akan memperburuk segalanya. Hal yang sama berlaku untuk bersikap reaktif secara emosional, terutama di wajah Anda. Orang yang tegas ingin membuat segalanya lebih baik bagi diri mereka sendiri dan itu berarti menyingkirkan drama dari persamaan.

5. Gunakan pernyataan ‘saya’.

Latihlah komunikasi yang tegas dengan menggunakan pernyataan “saya”. Pernyataan ini memungkinkan Anda untuk mengomunikasikan kebutuhan Anda tanpa terdengar menuduh atau bermusuhan. Anda bisa lebih tegas tanpa bersikap kasar dengan menolak membuat tuduhan yang tidak sopan.

Misalnya, daripada mengatakan, “Kamu salah karena lupa mencuci piring,” katakan sesuatu seperti, “Aku merasa jauh lebih baik saat dapur bersih, dan saat aku melihat piring di wastafel, aku jadi merasa lelah.” Lihat? Tidak ada yang disalahkan; sebaliknya, Anda mengekspresikan perasaan Anda.

Bayangkan Anda berada di pihak penerima dari apa yang Anda katakan. Bagaimana perasaan Anda jika seseorang berkata, “Kamu salah,” karena sesuatu yang biasa saja seperti pekerjaan rumah tangga? Jika hal ini sulit bagi Anda, Anda selalu dapat melatih apa yang ingin Anda katakan sebelumnya. Mungkin Anda dapat melatihnya dengan teman-teman Anda.

Populer video

Berita lainnya