Arie Kriting memulai debut penyutradaraan film panjangnya lewat Kaka Boss. Ini adalah film kelima dari Imajinari setelah Ngeri-ngeri Sedap, Jatuh Cinta Seperti di Film-film, Agak Laen, dan Harta, Tahta, Raisa. Berbeda dari film sebelumnya yang mengangkat kehidupan orang Batak, Kaka Boss bercerita tentang kehidupan orang Indonesia timur.
Arie Kriting menggambarkan stigma orang Indonesia timur yang identik dengan kemampuan menyanyi, menari, dan bertarung. Ketiga elemen ini menjadi dasar cerita dalam Kaka Boss. Film ini menceritakan seorang debt collector bernama Kaka Boss yang bercita-cita menjadi penyanyi untuk membanggakan anaknya. Namun, sayangnya, suara Kaka Boss tidak bagus, tapi tidak ada yang berani mengatakannya.
Secara keseluruhan, Kaka Boss membawa angin segar bagi perfilman Indonesia. Jika dalam film lain orang Timur hanya sebagai pelengkap, di Kaka Boss mereka menjadi bintang utama. Godfred Orindeod sebagai pemeran utama tampil luar biasa sebagai Kaka Boss. Selain membawa beban drama, Godfred juga seringkali membuat penonton tertawa.
Glory Hillary, yang memerankan Angel, anak Kaka Boss, juga patut mendapat pujian. Dalam debut aktingnya, Glory tampil percaya diri dan berhasil menjalankan perannya dengan baik. Kaka Boss juga menawarkan komedi yang segar dan mengocok perut. Arie Kriting bersama Arif Brata sebagai comedy consultant berhasil menciptakan komedi yang mengalir dari awal hingga akhir dengan tingkat laugh per minute (LPM) yang tinggi.
Namun, sayangnya unsur drama dalam Kaka Boss tidak sekuat film-film Arie sebelumnya seperti Ngeri-ngeri Sedap dan Agak Laen. Konflik antara ayah dan anak perempuan sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengharukan penonton, namun seringkali gagal menyentuh emosi. Hal ini mungkin disebabkan oleh naskah yang kurang kuat atau pemain yang kurang berpengalaman dalam drama. Meskipun begitu, Kaka Boss tetap bisa membuat penonton tertawa dan melepas penat. Film ini sudah tayang serentak di bioskop mulai Kamis, 29 Agustus 2024.