Seorang siswa berprestasi di Kota Pasuruan, Jawa Timur, berinisial NR (17), harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) akibat depresi berat. Kondisi ini terjadi karena ia menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Video yang menunjukkan NR dijemput dengan ambulans, dalam kondisi tangan dan tubuh terikat, viral di media sosial.
NR, yang merupakan Duta Pelajar Pancasila dan anggota Paskibra di SMAN 4 Pasuruan, mengalami tekanan mental yang parah. Diduga, ada sekitar 8 hingga 15 siswa yang terlibat dalam tindakan perundungan terhadap NR. Menurut pihak kepolisian, bentuk bullying yang dialami NR mencakup kata-kata kasar, pemerasan uang jajan, dan kekerasan fisik. Bullying ini telah berlangsung sejak NR duduk di bangku SMP.
Kejadian ini mencuat setelah NR diadang oleh geng sekolahnya saat hendak mengikuti upacara kemerdekaan pada 17 Agustus 2024. Akibat kejadian itu, NR mengalami ketakutan terus-menerus, ledakan emosi, dan perilaku agresif tanpa alasan jelas. Keluarga akhirnya memutuskan untuk membawanya ke RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang sejak 21 Agustus 2024.
Wahyuni Tri Wuyanto, Wakil Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, menjelaskan bahwa kasus ini telah dilaporkan ke Polres Pasuruan Kota. Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara, menyatakan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan penyelidikan terhadap sejumlah nama yang dilaporkan.
Keluarga NR berharap agar pelaku bullying dihukum setimpal. Fariz Rohman Maulana, kakak NR, menyatakan bahwa adiknya telah menjadi korban bullying sejak SMP. Fariz mengungkapkan bahwa NR sebenarnya adalah siswa berprestasi dan aktif, namun kondisinya berubah drastis akibat tindakan teman-temannya yang nakal. Keluarga menginginkan proses hukum yang adil bagi para pelaku, terutama karena beberapa dari mereka sudah memeras uang jajan NR sejak SMP.
