Sejak Rabu (21/8), ajakan turun ke jalan melalui unggahan ‘Peringatan Darurat’ tersebar luas di media sosial. Unggahan ini mengajak masyarakat untuk menolak revisi Undang-Undang (UU) Pilkada. Aksi protes ini semakin menarik perhatian setelah sejumlah figur publik turut hadir di tengah massa.
Pada Kamis (22/8/2024), aktor ternama Reza Rahardian terlihat berada di antara para demonstran yang memadati Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat. Reza, yang dikenal sebagai salah satu aktor kawakan Indonesia, ikut berorasi di hadapan ribuan massa yang hadir. “Ini negara bukan milik keluarga,” ujar Reza dalam orasinya yang mendapat sambutan hangat dari para demonstran.
Selain Reza, sejumlah influencer turut meramaikan aksi ini. Jovial da Lopez, seorang influencer terkenal, juga hadir dan menyuarakan penolakannya terhadap revisi UU Pilkada. Tidak hanya itu, komunitas Standup Indonesia, yang terdiri dari beberapa komika Tanah Air, juga ikut turun ke jalan. Mereka kompak mengenakan baju hitam sebagai simbol perlawanan.
Beberapa komika yang terlihat dalam aksi tersebut antara lain Bintang Emon, Abdur Arsyad, Mamat Alkatiri, Adjis Doa Ibu, ‘Cing’ Abdel Achrian, hingga Arie Kriting. Masing-masing dari mereka bergantian menyampaikan orasi yang mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan umur calon dan syarat partai politik mengajukan calon dalam Pilkada.
Demo ini terjadi sehari setelah MK mengeluarkan putusan nomor 60/PUU-XXII/2024 yang mengubah syarat pencalonan Pilkada. Keputusan ini langsung menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk para selebriti dan komika yang merasa revisi UU Pilkada tersebut tidak sesuai dengan aspirasi rakyat.
Kehadiran para figur publik dalam aksi protes ini menjadi topik hangat di media sosial. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di platform X, beberapa kata kunci seperti ‘Gedung DPR’ dan ‘#kawalkeputusanMK’ menjadi trending topic. Nama Reza Rahardian juga menjadi salah satu topik yang paling banyak dibahas, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh figur publik dalam gerakan protes ini.
Di sisi lain, absennya komika Kiky Saputri dalam demo tersebut juga menjadi bahan pembicaraan. Banyak netizen yang mempertanyakan ketidakhadirannya, mengingat Kiky sering vokal dalam berbagai isu politik.
Aksi demo ini menunjukkan betapa pentingnya peran figur publik dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Kehadiran mereka tidak hanya menarik perhatian media, tetapi juga mampu memobilisasi dukungan dari masyarakat luas. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai kalangan, gerakan menolak revisi UU Pilkada ini semakin menggema di berbagai penjuru negeri.