“Shutter Island” adalah film thriller psikologis berliku-liku dari Sutradara Martin Scorsese yang mengikuti Edward “Teddy” Daniels, seorang U.S. Marshal yang bermasalah yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio saat ia menyelidiki hilangnya seorang pasien perempuan secara misterius di rumah sakit jiwa Shutter Island.
Alur cerita utama “Shutter Island” sebenarnya adalah kisah tentang masalah yang sudah berlangsung puluhan tahun dalam komunitas psikiatri tentang cara menangani orang gila yang kejam dan kriminal. Pada tahun 50-an, pasien gangguan jiwa hampir tidak diberikan hak-hak sipil dasar dan sering kali menjadi sasaran pengujian yang mengerikan dan kondisi yang tidak manusiawi. Teddy, setelah menerima informasi bahwa ada sesuatu yang salah terjadi di Shutter Island, langsung memanfaatkan kesempatan untuk menyelidiki pasien yang hilang bersama rekannya “Chuck Aule” yang diperankan oleh Mark Ruffalo.
1. “Enemy”
“Enemy” adalah film thriller psikologis yang disutradarai oleh Denis Villeneuve dan dibintangi oleh Jake Gyllenhall. Gyllenhall berperan sebagai Adam Bell, seorang profesor perguruan tinggi yang hidupnya berubah drastis saat menyewa film berjudul “Where There’s a Will There’s a Way.”
“Enemy” masuk dalam daftar film seperti “Shutter Island” karena pada intinya film ini adalah kisah tentang betapa kuatnya rasa bersalah dan seberapa jauh seseorang akan berusaha untuk menghindarinya.
2. “Mulholland Drive”
Dalam “Shutter Island” Teddy (Leonardo DiCaprio) tampaknya menjadi satu-satunya karakter yang berjuang untuk menerima masa lalunya. Namun, dalam “Mulholland Drive”, kita melihat melalui sudut pandang Betty bahwa beberapa karakter dalam alur cerita inti dan alur cerita sampingan tengah berjuang dengan identitas mereka. Beberapa secara kiasan berdamai dengan diri mereka sendiri dan beberapa secara harfiah.
“Mulholland Drive” membuat penonton mempertanyakan sejauh mana mereka akan berusaha untuk menghadapi kehidupan yang tidak memenuhi harapan mereka.
3. “Secret Window”
“Secret Window” adalah film Stephen King tahun 2004 yang disutradarai oleh David Koepp dan dibintangi oleh Johnny Depp. Depp berperan sebagai Mort Rainey, seorang penulis yang berjuang melawan hambatan menulis dan yang lebih serius lagi, perselingkuhan istrinya. Kita mengetahui bahwa Shooter menulis sebuah cerita berjudul “Sewing Season” dan ceritanya hampir identik dengan karya Mort yang diterbitkan, “Secret Window.”
Kita memiliki empati yang luar biasa terhadap Mort. Dia pernah melakukan kesalahan di masa lalu dan sedang dalam kondisi emosional yang buruk, tetapi kita tidak tahu apakah kita benar-benar bisa memercayainya. Mort berbohong. Kita pernah melihatnya berbohong kepada orang lain. Apakah dia juga berbohong kepada kita? Seperti “Shutter Island,” “Secret Window” menampilkan tokoh utama yang mencoba berdamai dengan masa lalunya sambil menjalani masa kini yang penuh gejolak.
4. “Dream House”
“Dream House” adalah film thriller psikologis tahun 2011 dari Jim Sheridan yang dibintangi Daniel Craig, Rachel Weisz, dan Naomi Watts. Tokoh utama kita, Will Atenton, adalah seorang penulis. Setelah mengalami hambatan menulis, dia, istrinya Libby (Rachel Weisz) dan dua anaknya melarikan diri ke rumah impian mereka di bagian utara New York. Hidup terasa baik-baik saja untuk sementara waktu hingga Will dan keluarganya mulai mengalami kejadian-kejadian aneh di sekitar rumah mereka.
Seperti Teddy dalam “Shutter Island,” Will berusaha memecahkan misteri di hadapannya, tetapi perjalanannya menuju kebenaran justru menjadi lebih berbelit-belit seiring berjalannya cerita.
5. “Predestination”
“Predestination” masuk dalam daftar film seperti “Shutter Island” sebagai film fiksi ilmiah yang sangat menarik, penuh lompatan waktu dan teka-teki.
“Predestination” lebih dari sekadar film fiksi ilmiah biasa. Film ini mendapat sambutan hangat dari kritikus dan penonton bioskop, dengan pujian untuk segala hal, mulai dari alur cerita yang unik, hingga akting yang luar biasa dan penampilan yang memukau.
6. “Fight Club”
“Fight Club” adalah film klasik kultus yang diangkat dari novel “Fight Club” karya Chuck Palahniuk. Ceritanya mengikuti karakter utama yang sangat tertekan dan tidak disebutkan namanya, diperankan oleh Edward Norton, yang menghadiri pertemuan para penyintas karena pertemuan tersebut membuatnya merasa lebih baik tentang hidupnya.
“Fight Club” berbeda dari “Shutter Island” karena penonton tidak menguraikan misteri melalui sudut pandang karakter utama. Sebaliknya, kita dibawa dalam perjalanan yang liar dengan karakter utama yang memiliki sangat sedikit karakteristik yang dapat ditebus. Dan, ketika kita turun dari perjalanan, kita dibiarkan dengan kasus whiplash yang mengerikan.
7. “Coherence”
“Coherence” adalah film thriller fiksi ilmiah indie beranggaran rendah yang mengusung plot yang rumit dan mencekam dengan latar belakang yang sederhana. Jika “Shutter Island” adalah cerita tentang krisis identitas maka “Coherence” adalah tentang krisis identitas yang lebih dahsyat.
Ketika “Coherence” dibuka, kita diperkenalkan pada sekelompok delapan teman yang telah bersatu kembali melalui sebuah pesta makan malam. Kita melihat sejak awal bahwa ada sejumlah keretakan dalam kelompok tersebut. Kita mengetahui perilaku pasif-agresif antara teman dan pasangan yang tampaknya tidak sejalan. Selain olok-olok canggung saat minum, tidak ada yang tampak salah sampai listrik padam.