Orang tua sering kali berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, namun meskipun mereka mempunyai niat baik, perilaku atau praktik tertentu mungkin secara tidak sengaja menghambat peluang keberhasilan anak-anak mereka. Menyadari kendala-kendala ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pencapaian. Berikut sepuluh cara umum yang dilakukan orang tua tanpa disadari oleh orang tua, beserta strategi untuk menghindarinya.
1. Menjadi Terlalu Protektif
Para ayah dan ibu bisa sangat khawatir jika anak-anak mereka terluka atau merasa tidak nyaman sehingga mereka berusaha melindungi anak-anak mereka dari segala hal yang sulit. Namun jika anak-anak tidak pernah menghadapi tantangan berat, bagaimana mereka bisa mengatasinya? Jika orang tua selalu menyelesaikan semua masalahnya untuk mereka, maka mereka sendiri tidak akan tahu bagaimana melakukannya—bagaimana bisa? Memberi mereka kesempatan memungkinkan mereka membangun kemandirian dan keterampilan memecahkan masalah. Di masa-masa sulit itulah anak-anak belajar tentang ketahanan.
2. Harapan yang Tidak Realistis
Salah satu cara utama orang tua mempersiapkan anak-anak mereka untuk menghadapi kegagalan adalah dengan memberikan ekspektasi yang tidak realistis terhadap anak-anak mereka. Terkadang orang tua ingin anak mereka melakukan hal-hal yang saat ini terlalu sulit bagi mereka. Mereka ingin anak mereka menjadi yang terbaik dalam segala hal tanpa berhenti sedetik pun dan mempertimbangkan apa yang realistis untuk kelompok usia anak mereka atau kelemahan apa yang masih memerlukan waktu dan bantuan terlebih dahulu.
Ketika orang tua lebih fokus untuk menghargai kemampuan anak mereka daripada menetapkan batasan yang mustahil yang mungkin tidak akan pernah bisa mereka atasi, anak akan lebih percaya diri pada diri sendiri dan kemampuan mereka. Dan dengan cara ini, mereka tidak perlu khawatir untuk berusaha menjadi yang terbaik dalam segala hal sepanjang waktu.
3. Kurangnya Batasan
Namun jika orang tua menaati peraturannya, anak akan bisa memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka—dan bagaimana mereka harus bersikap—tidak perlu menebak-nebak. Memiliki batasan seperti peta jalan bagi pikiran anak muda. Ketika anak-anak menyadari pembatasan ini, mereka akan lebih cenderung mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dan menghadapi konsekuensi jika melanggar pedoman tersebut.
Dan melalui lingkungan yang penuh dengan keterbatasan, anak-anak belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat dan bermartabat. Setiap orang memiliki ruang dan perasaannya masing-masing yang terkadang perlu dipertimbangkan.
4. Prestasi Luar Biasa
Orang tua mungkin menganggap kesuksesan adalah hal yang paling penting, namun hal ini dapat merusak pemahaman anak bahwa mereka tidak harus selalu sempurna. Hal ini juga menekan kemampuan mereka untuk berempati dengan orang lain dan bersikap baik.
Bersikap baik hati, berteman, dan bahagia juga penting untuk menjadi manusia. Dan bukan sembarang manusia; seorang yang berpengetahuan luas dan tahu cara menangani situasi sulit. Jadi ya, wajar jika orang tua ingin anaknya berprestasi di sekolah atau aktivitas, tapi ingatlah masih banyak hal lain dalam hidup ini yang patut mendapat perhatian yang sama.
5. Mengabaikan Dukungan Emosional
Jika orang tuanya tidak mendengarkan – apalagi peduli dengan apa yang mereka rasakan – maka akan tiba saatnya anak tersebut mungkin kesulitan menjalin hubungan dengan anak-anak lain atau menghadapi hal-hal sulit sendirian.
Namun, jika orang tua memahami dan mendukung, hal ini dapat membuat perbedaan besar bagi anak kecil. Bahkan, hal ini memperkuat mereka dengan mengetahui bahwa ada seseorang yang akan selalu mendukung mereka, apa pun yang terjadi. Membicarakan perasaan membuat orang lebih siap menangani stres dan bergaul dengan orang lain. Ini juga membantu individu dalam belajar lebih banyak tentang diri mereka sendiri serta batasan-batasan mereka.
6. Lupa Menjadi Teladan
Ketika orang tua tidak bertindak seperti yang mereka perintahkan kepada anak-anaknya, kebingungan dan kekecewaan muncul di benak anak-anak ini. Jika anda mengatakan satu hal tetapi melakukan hal lain, hal itu akan mengirimkan pesan yang beragam. Anak-anak mungkin tidak tahu siapa yang harus dipercaya atau bagaimana mereka harus bersikap.
Anak-anak adalah spons; mereka menyerap segala sesuatu di sekitar mereka dan itu termasuk perilaku. Ketika orang tua mencontohkan perilaku yang baik, maka hal itu akan membukakan jalan kebenaran bagi anak-anaknya. Dengan menunjukkan kepada si kecil cara yang benar untuk bersikap jujur, baik hati, dan adil, Anda sedang mengajari mereka beberapa pelajaran paling penting dalam hidup