Ketika kita berbicara tentang orang tua, kita sering kali lebih fokus pada ibu. Keterlibatan ayah dalam tumbuh kembang anak mempunyai implikasi yang signifikan karena hal ini memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan fisik, emosional, dan kognitifnya. Berikut 5 pengaruh positif keterlibatan ayah terhadap tumbuh kembang anak:
1. Perkembangan Kognitif
Ayah memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak mereka melalui berbagai latihan. Ayah berkontribusi dalam memupuk kemampuan kognitif sejak awal saat mereka membacakan cerita pengantar tidur atau membantu mereka memecahkan teka-teki. Para ahli lebih jauh menggarisbawahi pentingnya keterlibatan ayah melalui stimulasi intelektual yang menunjukkan bahwa ayah yang terlibat secara aktif akan membesarkan anak-anak yang lebih berprestasi secara akademis dan berpikiran fleksibel.
Dengan memupuk rasa ingin tahu, eksplorasi, dan pemikiran kritis, ayah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan kognitif anak mereka, sehingga menyiapkan landasan yang sangat baik untuk pembelajaran dan kesuksesan seumur hidup.
2. Kesejahteraan Emosional Meningkat
Ikatan emosional antara ayah dan anak merupakan salah satu pilar yang menjadi landasan berkembangnya kesehatan emosi yang baik. Efek dari keterlibatan ayah ini menawarkan jenis cinta, dukungan, dan rasa aman alternatif yang melengkapi apa yang diberikan ibu. Melalui interaksi yang lembut, mendengarkan secara aktif serta bimbingan yang konstruktif, para ayah membantu anak-anak mereka mengatasi emosi yang sulit dan menjadi tangguh dalam masa-masa sulit.
3. Keterampilan Sosial Positif
Dalam membentuk kompetensi sosial dan keterampilan interpersonal anak, ayah mempunyai peran yang sangat penting. Ayah membekali anak dengan pelajaran sosial yang diperlukan melalui kegiatan yang dilakukan bersama, misalnya permainan, hobi lain, atau bahkan partisipasi masyarakat.
Efek keterlibatan ayah juga penting untuk mengajarkan anak-anak pelajaran penting mengenai komunikasi antarpribadi serta membangun hubungan dengan menunjukkan empati, rasa hormat, dan kerja sama. Berdasarkan temuan penelitian, anak-anak yang tinggal bersama ayahnya cenderung menunjukkan kompetensi sosial yang lebih besar dalam berbagai bidang seperti penyelesaian konflik, hubungan dengan teman sebaya, kerja tim, dan kolaborasi dibandingkan anak-anak yang tidak tinggal bersama ayah mereka.
4. Menumbuhkan Harga Diri dan Kepercayaan Diri
Seorang ayah mempunyai kekuasaan yang besar terhadap citra diri dan tingkat kepercayaan diri anaknya. Ayah meningkatkan persepsi anak laki-lakinya tentang dirinya melalui dorongan, pujian, dan kritik yang membangun. Hal ini memungkinkan anak untuk mengingat bahwa mereka memiliki seseorang yang mendukung mereka dalam apa pun yang mereka lakukan sehingga mendorong mereka untuk terus maju bahkan ketika keadaan tampak sulit bagi mereka.
5. Pengertian Pembangunan Gender yang Sehat
Peran sebagai ayah sangat penting dalam membantu anak memahami peran dan identitas gendernya. Melalui menantang stereotip dan mendorong kesetaraan dalam dinamika keluarga, ayah berkontribusi dalam membangun sikap yang sehat terhadap feminitas dan maskulinitas.
Terlebih lagi, ketika ayah berpartisipasi aktif dalam mengasuh anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga, mereka menjadi contoh yang baik sehingga membuat anak mengetahui bahwa peran gender laki-laki bersifat fleksibel sehingga perempuan juga mampu melakukan berbagai tugas. Menjadi ayah yang aktif sangat penting untuk perkembangan menyeluruh seorang anak. Dampak terhadap kehidupan anak-anak dari pertumbuhan kognitif dan emosional, keterampilan sosial dan harga diri sangat mendalam dan bertahan lama.