Di dunia di mana berkencan dan menjalin hubungan sering kali dianggap sebagai hal yang penting, konsep ‘boysober’ muncul sebagai penyimpangan yang disengaja dari norma. Apa Arti Boysobber? Istilah ini diciptakan oleh komedian Brooklyn, Hope Woodard. Arti dari boysober cukup mudah: menjauhkan diri dari percintaan, apa pun jenis kelamin orangnya, sebagai cara untuk beristirahat dari pacaran. Biasanya merupakan komitmen selama setahun untuk tidak melakukan semua aspek berkencan, termasuk keintiman, dan menantang ekspektasi masyarakat serta mempromosikan bentuk perawatan diri yang unik. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari gaya hidup ini:
1. Kejelasan dan penemuan diri: Anda dapat menemukan diri anda sendiri dengan mengabaikan cinta dan kencan. Ini adalah waktu untuk memikirkan secara mendalam tentang kehidupan dan perubahan seseorang, sehingga mengetahui apa yang diinginkan seseorang dalam hidupnya.
2. Ketahanan emosional: Terkadang berpacaran menguras emosi dengan naik turunnya yang mempengaruhi kesehatan mental. Namun tren selibat ini menawarkan kemantapan emosi selama ini sehingga meningkatkan stabilitas emosi serta kekuatan pikiran.
3. Hubungan yang lebih baik: Ini mungkin tampak aneh tetapi ketika kita berhenti mencari cinta, kita akhirnya memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita seperti teman atau anggota keluarga. Lebih banyak waktu dan usaha dihabiskan untuk hubungan non-romantis sejak seseorang memilikinya sekarang.
4. Pertumbuhan pribadi: Tanpa terganggu oleh urusan romantis, Anda dapat berkonsentrasi penuh pada diri sendiri yang mengarah pada pengembangan pribadi. Hal ini mungkin termasuk mengambil minat baru; bekerja menuju kesuksesan karir antara lain atau hanya menikmati kedamaian saja.
Kelemahan Yang Perlu Dipertimbangkan Untuk Tren ‘Boysober’ Ini, meskipun ada banyak hal baik tentang boysober, ada juga beberapa hal buruk.
1. Stigma sosial: Dunia yang menghakimi ini sering kali menganggap perlu bagi orang-orang untuk sering menjalin hubungan atau berkencan. Memilih untuk tidak berhubungan intim mungkin membuat seseorang terlihat tidak ingin mencoba atau tidak dapat menemukan orang lain yang memiliki motivasi yang sama.
2. Kesepian: Meninggalkan hubungan romantis dapat membawa beberapa individu ke dalam perasaan kesepian yang lebih dalam, terutama ketika mereka melihat teman-temannya selalu bersama pasangannya atau berkencan setiap akhir pekan.
3. Kesempatan bersosialisasi yang terbatas: Hal ini kemungkinan akan membatasi peluang seseorang untuk mendapatkan teman baru atau menemukan cinta karena berkencan dianggap sebagai norma untuk bertemu orang baru dan memperluas lingkaran interaksi.
4. Tekanan dan pembenaran budaya/teman sebaya: Dalam budaya yang menghargai cinta atau mengharapkan setiap orang pada kelompok usia tertentu untuk menikah, mereka yang mempraktikkan boysober mungkin merasa terdorong untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi masyarakat seputar hubungan atau menjelaskan diri mereka berulang kali secara berhadapan keputusan tersebut diambil tanpa meminta persetujuan siapapun demi menyelamatkan hati nuraninya sendiri.