Anthony Ginting Tersingkir di Olimpiade Paris 2024, Kekalahan Dramatis di Grup H

Pict by Instagram

Anthony Sinisuka Ginting harus mengakui keunggulan Toma Junior Popov dari Prancis dalam laga kedua Grup H Olimpiade Paris 2024. Anthony kalah dengan skor 19-21, 21-17, 15-21 setelah bermain selama 86 menit di Porte De La Chapelle Arena pada Rabu (31/7/2024). Ginting yang peringkat 9 dunia kalah dari Popov yang berada di urutan 20 dunia.

Pemain berusia 27 tahun itu mengikuti jejak Jonatan Christie yang lebih dulu tersingkir setelah kalah dari Lakhsya Sen dari India. Indonesia pun untuk pertama kalinya tidak memiliki wakil di babak knockout tunggal putra sepanjang sejarah partisipasi di Olimpiade. Indonesia masih harus menunggu lebih lama untuk menemukan penerus Taufik Hidayat, yang memenangkan medali emas di Olimpiade Athena 2004.

Pada awal pertandingan, Ginting membuat Popov bekerja keras dengan tembakan pendek dan panjang pada skor 8-8. Namun, Popov mendapatkan dukungan penuh dari penonton kandang dan unggul tipis 11-10 di interval. Popov menunjukkan semangatnya dengan berteriak dan mengepalkan tangan saat pukulan pamungkasnya tidak bisa dikembalikan oleh Ginting.

Popov sempat merepotkan Ginting dengan pukulan kerasnya, namun Ginting membalas dengan smesh keras dan pukulan dekat net yang apik, menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Skor sempat sama 15-15 setelah smesh keras Ginting. Namun, challenge Ginting terhadap smeshnya di skor 17-17 gagal karena kok keluar jauh. Popov kemudian juga gagal dalam challenge terhadap smesh Ginting yang masih masuk di dalam garis, membuat skor 19-18 untuk keunggulan Popov. Ginting menyelamatkan satu game poin, namun pengembalian backhand-nya menyangkut di net, memberikan game pertama bagi Popov.

Di game kedua, Popov tampil dengan semangat menggebu setelah kemenangan di game pertama. Namun, Ginting berhasil menemukan ketenangan dan unggul 6-3 sebelum melaju 11-5 hingga interval. Ginting kemudian memperlebar jarak menjadi 13-6 dan smes dari posisi sentral membuat skor 15-9. Popov membuat beberapa poin penting setelah pengembalian tanggung Ginting, membuat skor jadi 17-12. Popov tidak menyerah dan memperkecil skor lagi menjadi 19-16. Penyelesaian terburu-buru Ginting membuat skor jadi 19-17. Ginting masuk game poin dan memenangi game kedua berkat kesalahan pengembalian Popov di net dua kali berturut-turut.

Di game ketiga yang menentukan, Ginting unggul cepat 4-1. Namun, Popov merespons dengan baik dan membalikkan skor menjadi 7-6, kemudian memperlebar keunggulan menjadi 9-7 lewat tembakan menyilang yang membuat Ginting tersungkur. Ginting juga menyia-nyiakan kesempatan smes di posisi ideal dengan pukulannya yang melabrak net sendiri. Popov unggul 11-7 pada interval, disambut La Marseillaise, lagu kebangsaan Prancis. Ginting berusaha memangkas angka, tetapi momentum berada di sisi Popov. Dengan dukungan penonton, Popov melepas beberapa smes akurat yang membuat Ginting tak berdaya. Popov memenangkan game ketiga dengan skor 21-15.

Dengan kekalahan ini, Indonesia harus pulang tanpa medali emas di sektor tunggal putra, melanjutkan penantian panjang sejak kemenangan Taufik Hidayat di Athena 2004.

Populer video

Berita lainnya