Dalam dua hari terakhir, Kabupaten Kuningan mengalami tiga kali gempa yang berdampak pada beberapa rumah rusak ringan. Namun, gempa tersebut tidak memengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Ciremai. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Hal ini disampaikan oleh Jajat Sudrajat, Ketua Pos Pengamatan Gunung Ciremai dari PVMBG, di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Menurut Jajat, gempa terakhir terjadi pada Jumat siang pukul 10.49 WIB dengan kekuatan Magnitudo 3,9. Gempa ini tidak menyebabkan aktivitas vulkanik di Gunung Ciremai. “Gunung Ciremai tetap aman dan kondusif hingga saat ini,” kata Jajat. Aktivitas seismograf menunjukkan bahwa gempa yang terjadi disebabkan oleh aktivitas sesar aktif, bukan oleh aktivitas vulkanik.
Selama dua hari, seismograf mencatat tiga gempa di Kabupaten Kuningan. Gempa pertama terjadi pada Rabu pagi pukul 04.01 WIB dengan Magnitudo 3,6. Gempa kedua terjadi pada sore hari pukul 17.36 WIB dengan Magnitudo 4,1, dan gempa ketiga pada Jumat siang dengan Magnitudo 3,9. “Pusat gempa terakhir berada 6 kilometer Barat Laut Kabupaten Kuningan, jauh dari Gunung Ciremai, sekitar 15 kilometer,” jelas Jajat.
Pantauan menunjukkan bahwa tidak ada dampak terhadap aktivitas vulkanik Gunung Ciremai. Tidak terdeteksi adanya asap atau perubahan aktivitas vulkanik lainnya. Jajat meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas dan tetap tenang.
Untuk pendakian Gunung Ciremai, Jajat mengingatkan bahwa Balai Taman Nasional Gunung Ciremai yang berwenang. Namun, ia merekomendasikan agar pendaki tidak mendekati bibir kawah. “Kami menyarankan agar pendaki tetap berada paling dekat 5 meter dari bibir kawah untuk keselamatan,” tambah Jajat.