Sepak bola, olahraga yang identik dengan semangat, sportivitas, dan kebersamaan. Tapi, di balik gegap gempita pertandingan, terselip kisah kelam yang meninggalkan luka mendalam bagi para pecinta sepak bola. Tragedi Kanjuruhan, kerusuhan Hillsborough, dan tragedi Heysel adalah beberapa contohnya.
Tragedi Kanjuruhan
Pada tanggal 1 Oktober 2022, dunia sepak bola Indonesia berduka. Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, berakhir tragis.
Penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan untuk membubarkan kerusuhan berujung pada tewasnya 135 orang dan ratusan lainnya luka-luka. Tragedi ini menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah sepak bola dunia.
Kerusuhan Hillsborough
Pada tanggal 15 April 1989, tragedi Hillsborough merenggut nyawa 97 suporter Liverpool FC. Kejadian ini terjadi saat pertandingan semi-final Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest di Stadion Hillsborough, Sheffield.
Penumpukan penonton di salah satu sisi stadion menyebabkan banyak orang terinjak dan sesak napas. Tragedi ini menjadi luka lama yang tak pernah sembuh bagi para suporter Liverpool dan sepak bola Inggris.
Tragedi Heysel
Pada tanggal 29 Mei 1985, tragedi Heysel mencoreng nama baik sepak bola Eropa. Pertandingan final Piala Champions Eropa antara Juventus dan Liverpool di Stadion Heysel, Brussel, Belgia, diwarnai kerusuhan.
Mengakibatkan tewasnya 39 orang, mostly suporter Juventus. Tragedi ini menjadi pengingat kelam tentang bahaya fanatisme buta dalam sepak bola.
Stade de France Disaster (1998)
Insiden ini terjadi sebelum dimulainya pertandingan Piala Dunia 1998 antara Prancis dan Maroko. Suporter kedua tim bentrok di luar stadion Stade de France, Paris.
Kekacauan ini menyebabkan pagar pembatas runtuh dan menimpa para suporter. Tragedi ini menewaskan 1 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Port Said Stadium Disaster (2012)
Kerusuhan suporter mewarnai pertandingan Liga Premier Mesir antara Al-Masry dan Al Ahly di Stadion Port Said. Suporter Al-Masry menyerbu lapangan dan menyerang suporter Al Ahly. Tragedi ini menewaskan 74 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Mencegah Tragedi Terulang
Tragedi-tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan dan keamanan dalam sepak bola adalah hal yang utama. PSSI, UEFA, dan FIFA harus bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan agar tragedi seperti ini tidak terulang kembali.
Tragedi-tragedi sepak bola ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Sepak bola seharusnya menjadi ajang untuk bersenang-senang, bukan ajang untuk berduka.
Mari kita jadikan tragedi ini sebagai pengingat untuk selalu menjunjung tinggi sportivitas, saling menghormati, dan menjaga keselamatan bersama.