Meskipun saat ini Indonesia sudah memasuki musim kemarau, beberapa wilayah masih mengalami cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang bervariasi, mulai dari hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan kondisi ini dalam Prospek Cuaca Mingguan periode 2-8 Juli 2024 dengan tema “Kemarau tidak selalu kering: hujan masih berpotensi di musim kemarau”. BMKG menjelaskan bahwa cuaca di Indonesia sangat dinamis dan tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang timbul akibat cuaca ekstrem, termasuk potensi hujan deras dalam beberapa hari ke depan. Selain kewaspadaan terhadap dampak hujan lebat, umat Islam juga dianjurkan untuk memanjatkan doa agar diberikan perlindungan dan keselamatan oleh Allah SWT. Doa ini penting karena segala musibah datangnya dari Allah, dan sebagai umat-Nya kita dianjurkan untuk selalu meminta pertolongan dan perlindungan.
Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 10, Allah SWT berfirman bahwa Dia-lah yang menurunkan air hujan dari langit, yang sebagian menjadi minuman dan sebagian menyuburkan tumbuh-tumbuhan tempat kita menggembalakan ternak. Berikut ini adalah bacaan doa ketika turun hujan:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma hawaalayna walaa ‘alayna, Allahumma ‘alal aakaami wadh-dhiraabi wa butuunil awdiyati wa manaabitish-shajar.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekeliling kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di bukit-bukit, gunung-gunung, lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan doa berikut ini:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allaahumma innii a’uudzu bi ridhaaka min sakhathik, wa bi mu’aafaatika min ‘uquubatik, wa a’uudzu bika minka, laa ahshii tsanaa’a ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsik.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu dan dengan penyelamatan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari-Mu. Aku tidak bisa menghitung pujian untuk-Mu, Engkau sebagaimana Engkau menyanjung diri-Mu.”
Perlu diketahui bahwa ketika hujan turun adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa karena penuh dengan rahmat dan rezeki. Umat Muslim dianjurkan untuk berdoa tidak hanya tentang keselamatan, tetapi juga mengenai hajat dan keinginan lainnya. Hal ini diperkuat oleh hadist dari Imam Syafi’i yang menyatakan, “Berdoalah pada waktu doa-doa diperkenankan Tuhan, yakni pada saat berjumpa dengan pasukan musuh, ketika akan melaksanakan sholat, dan ketika turun hujan.”
Hadist lain dari Sahl bin Sa’ad RA menyebutkan, “Dua doa yang tidak pernah ditolak, yaitu doa pada waktu azan dan doa pada waktu hujan.” (HR. Hakim, disahihkan oleh Adz-Dzahabi 1/113-114).
Dengan demikian, masyarakat diharapkan untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa, memohon perlindungan dan rezeki dari Allah SWT.