Kepergian Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, seorang pendakwah yang sangat dihormati di Indonesia, telah meninggalkan duka yang mendalam di kalangan umat Islam. Ustaz Yazid, yang dikenal dengan ketegasannya dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, telah menjadi figur penting dalam gerakan Salafiyah di tanah air. Kabar duka ini disampaikan oleh Ustaz Khalid Basalamah melalui akun Instagramnya, menggambarkan betapa besar pengaruh dan kehilangan yang dirasakan oleh komunitas Islam Indonesia.
Pendakwah yang wafat dalam usia 61 tahun setelah menunaikan ibadah haji tahun ini, Ustaz Yazid disemayamkan di rumah duka di Jalan Tasmania V, Kompleks Tasmania, Bogor. Jenazahnya akan disalatkan di Masjid Agung At-Tohiriyah, Empang, Kota Bogor, pada Jumat (12/7/2024), sebelum akhirnya dimakamkan di Empang, Kota Bogor.
Tokoh yang lahir di Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah ini tidak hanya dikenal sebagai pendakwah, tetapi juga sebagai penulis dan penceramah yang karya-karyanya memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman Islam di Indonesia. Ustaz Yazid telah sering menghadirkan ceramah-ceramah yang berakar pada gerakan ultra-konservatif Salafiyah, dengan pendidikan awalnya dimulai di LIPIA dan mendalami ilmu di bawah bimbingan ulama terkemuka seperti Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al-Abbad dan Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.
Selain aktif sebagai pembina Radio Rodja, Ustaz Yazid juga menjadi pemimpin Ponpes Minhajus Sunnah di Dramaga, Kabupaten Bogor. Kehadirannya tidak hanya terbatas sebagai seorang penceramah, tetapi juga sebagai seorang pengarang yang telah banyak menghasilkan karya-karya yang membahas Islam dan peradaban Indonesia.
Dengan berpulangnya Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Indonesia kehilangan salah satu tokoh yang telah berdedikasi dalam menyebarkan dakwah Islam yang mengakar dan berdampak luas. Semangat dan warisan pemikirannya diharapkan tetap menginspirasi dan memberi arahan bagi generasi Islam masa depan.