Seorang bule asal Denmark, Kristian Hansen, yang juga seorang YouTuber, menjadi viral setelah memperbaiki jembatan titian di Kampung Bajau, Desa Samabahari, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kristian memutuskan untuk memperbaiki jembatan tersebut setelah melihat kondisi memprihatinkan yang dialami oleh warga setempat. Jembatan yang berusia lebih dari 10 tahun ini merupakan satu-satunya akses bagi warga untuk beraktivitas sehari-hari. Kerusakan yang parah pada jembatan seringkali menyebabkan warga jatuh dan terluka.
Melalui penggalangan dana, Kristian berhasil mengumpulkan Rp75 juta untuk memperbaiki jembatan tersebut. Perbaikan dilakukan secara gotong royong oleh warga dusun, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dalam waktu sehari, jembatan yang telah bertahun-tahun rusak berhasil diperbaiki, membawa kebahagiaan bagi warga Dusun Pagana.
Namun, aksi mulia Kristian ini mendapat reaksi negatif dari pemerintah desa setempat. Kepala Desa Samabahari, Gamis, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kristian. Menurutnya, jembatan tersebut masih layak digunakan hingga dua tahun ke depan dan tindakan perbaikan dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah desa. Gamis menilai perbaikan hanya mengganti papan di atas jembatan dan tidak menyeluruh, serta menyebut jembatan tersebut bukan jalur utama warga, melainkan penghubung ke homestay tempat Kristian menginap.
Meskipun mendapat kritik dari pemerintah desa, aksi Kristian Hansen mendapat pujian dari warganet. Jembatan yang kini kokoh dan aman digunakan membawa rasa aman bagi warga Dusun Pagana. Warga tidak lagi khawatir akan bahaya melintasi jembatan tersebut.
Aksi dermawan Kristian telah menyulut perdebatan mengenai peran dan tanggung jawab pemerintah dalam infrastruktur desa, serta bagaimana tindakan individu dapat memengaruhi komunitas lokal. Meski demikian, upaya Kristian telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga setempat, yang selama ini merasa terabaikan oleh pemerintah.
Seorang bule asal Denmark, Kristian Hansen, yang juga seorang YouTuber, menjadi viral setelah memperbaiki jembatan titian di Kampung Bajau, Desa Samabahari, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kristian memutuskan untuk memperbaiki jembatan tersebut setelah melihat kondisi memprihatinkan yang dialami oleh warga setempat. Jembatan yang berusia lebih dari 10 tahun ini merupakan satu-satunya akses bagi warga untuk beraktivitas sehari-hari. Kerusakan yang parah pada jembatan seringkali menyebabkan warga jatuh dan terluka.
Melalui penggalangan dana, Kristian berhasil mengumpulkan Rp75 juta untuk memperbaiki jembatan tersebut. Perbaikan dilakukan secara gotong royong oleh warga dusun, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dalam waktu sehari, jembatan yang telah bertahun-tahun rusak berhasil diperbaiki, membawa kebahagiaan bagi warga Dusun Pagana.
Namun, aksi mulia Kristian ini mendapat reaksi negatif dari pemerintah desa setempat. Kepala Desa Samabahari, Gamis, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kristian. Menurutnya, jembatan tersebut masih layak digunakan hingga dua tahun ke depan dan tindakan perbaikan dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah desa. Gamis menilai perbaikan hanya mengganti papan di atas jembatan dan tidak menyeluruh, serta menyebut jembatan tersebut bukan jalur utama warga, melainkan penghubung ke homestay tempat Kristian menginap.
Meskipun mendapat kritik dari pemerintah desa, aksi Kristian Hansen mendapat pujian dari warganet. Jembatan yang kini kokoh dan aman digunakan membawa rasa aman bagi warga Dusun Pagana. Warga tidak lagi khawatir akan bahaya melintasi jembatan tersebut.
Aksi dermawan Kristian telah menyulut perdebatan mengenai peran dan tanggung jawab pemerintah dalam infrastruktur desa, serta bagaimana tindakan individu dapat memengaruhi komunitas lokal. Meski demikian, upaya Kristian telah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga setempat, yang selama ini merasa terabaikan oleh pemerintah.