4 Tanda Bos yang Memimpin dengan Toxic Positivity

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
pic by: canva.com

Namun, ada satu jenis bos toxic yang tampaknya tidak berbahaya dan luput dari perhatian. Sikap mereka menyembunyikan betapa bermasalahnya mereka sebenarnya – bos yang memimpin dengan sikap toxic positivity.

Berikut adalah 4 tanda yang dipimpin atasan anda dengan sikap toxic positifvity:

1. Mereka berpura-pura semuanya baik-baik saja padahal sebenarnya tidak

Lord menggambarkan berbagai cara yang dilakukan seorang bos yang “menaburkan hal-hal toxic positivity ke mana-mana” dan sebenarnya menciptakan pengalaman negatif bagi timnya.

Jika seorang atasan dengan sengaja mengabaikan masalah karyawannya, hampir dapat dipastikan bahwa masalah tersebut akan semakin membesar hingga meledak di bawah tekanan.

Alih-alih menangani masalah secara langsung, atasan yang memimpin dengan sikap toxic positivity akan menutup-nutupi masalah sehingga segala sesuatunya tampak baik-baik saja, meskipun sebenarnya tidak.

2. Mereka menolak membicarakan hal-hal negatif

Tanda lain bahwa atasan anda memimpin dengan sikap toxic positivity adalah “meminimalkan atau mengabaikan sama sekali hal-hal negatif yang anda sampaikan kepada mereka, seperti masalah yang perlu diselesaikan.”

Ketika seorang atasan menggunakan sikap toxic positivity sebagai mekanisme pertahanan, mereka menghindari mendiskusikan tantangan apa pun yang ada di tempat kerja, yang berarti bahwa mereka tidak menawarkan solusi terhadap masalah, meskipun mereka mengakui bahwa ada masalah.

Jika Anda mengangkat topik pembicaraan yang mereka anggap negatif, mereka akan membalikkan keadaan dan menganggap anda bersikap buruk atau terlalu banyak mengeluh.

3. Mereka mengabaikan emosi anda

Aspek problematis lain dari seorang atasan yang mempersenjatai diri dengan sikap toxic positivity adalah cara mereka meremehkan emosi dan opini karyawannya.

Mereka akan mengabaikan tanda-tanda peringatan bahwa anggota timnya sedang mengalami kesulitan. Jika seorang karyawan benar-benar mengekspresikan dirinya, mereka hanya dapat menunjukkan sisi baiknya kepada atasannya karena hal-hal lain diremehkan atau diminimalkan.

4. Mereka tidak mempertimbangkan kekhawatiran anda

Bos toxic semacam ini tidak menerima atau mengakui ketika anda memiliki kekhawatiran, malah memilih untuk menyembunyikan semuanya.

Jika Anda mengemukakan masalah yang valid kepada atasan anda, dan mereka mencap anda sebagai orang yang negatif karena melakukan hal tersebut, mereka memimpin dengan sikap toxic positivity.

Toxic positivity adalah cara yang tidak autentik untuk tampil di dunia. Menggunakan sikap toxic positivity sebagai alat kepemimpinan hanya membuat para pekerja tidak ingin mendekati atasan mereka ketika mereka sedang mengalami kesulitan, yang membuat perjuangan mereka terasa lebih besar dan lebih terisolasi dari yang seharusnya.