Dampak Distraksi Digital terhadap Pembelajaran di Kelas

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
pic by: canva.com

Di dunia teknologi yang terus berkembang, kita tidak bisa mengabaikan digitalisasi pendidikan dan gangguan digital yang ditimbulkan oleh teknologi. Meskipun perangkat ini dapat meningkatkan pembelajaran ketika sengaja diintegrasikan ke dalam pendidikan, perangkat ini juga mempunyai kelemahan. Hal-hal tersebut dapat mengalihkan perhatian siswa, membuat mereka rentan terhadap cyberbullying, membahayakan privasi, dan bahkan membuat ketagihan.

Faktanya, laporan PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2022 baru-baru ini mengungkapkan bahwa 45% siswa di negara-negara OECD merasa cemas jika ponsel mereka tidak berada di dekat mereka. Jadi seberapa besar teknologi benar-benar mengganggu siswa dan apa yang bisa kita lakukan?

Gangguan digital: Temuannya

Penggunaan ponsel dan perangkat digital lainnya juga dapat berdampak pada pembelajaran di kelas. Rata-rata, di negara-negara OECD, 65% siswa melaporkan bahwa mereka terganggu oleh penggunaan perangkat digital setidaknya dalam beberapa pelajaran Matematika (halaman 33). Hal yang sama pentingnya adalah, di seluruh OECD, 59% siswa mengatakan perhatian mereka teralihkan karena siswa lain menggunakan ponsel, tablet, atau laptop setidaknya dalam beberapa pelajaran Matematika.

Laporan ini juga menyoroti bagaimana jumlah waktu yang dihabiskan menggunakan perangkat digital di sekolah mempengaruhi hasil pembelajaran. Menariknya, data menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan perangkat digital sedikit dapat memperoleh manfaat belajar, meskipun “siswa yang menggunakannya lebih dari satu jam sehari untuk bersantai – aplikasi media sosial, browsing internet atau game – mengalami penurunan yang besar dalam hal pembelajaran. Nilai matematika”. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang dampak ponsel terhadap prestasi akademis kita, baca blog kami tentang dampak ponsel terhadap nilai.

Bagaimana kita dapat mengatasi gangguan digital di sekolah?

Lalu bagaimana sekolah mengatasi permasalahan ini? Salah satu solusi yang mungkin adalah dengan melarang telepon. Data PISA menunjukkan bahwa di 13 negara yang disurvei, lebih dari dua pertiga siswanya bersekolah di sekolah yang melarang penggunaan ponsel. Ditemukan bahwa tingkat gangguan di negara-negara tersebut lebih rendah. Namun, meskipun pelarangan telepon seluler memberikan dampak positif, penegakan hukum tampaknya menimbulkan masalah. Bahkan di negara-negara yang melarang penggunaan ponsel, 29% siswa melaporkan menggunakan ponsel mereka beberapa kali sehari.

Menariknya, siswa di sekolah yang melarang penggunaan telepon cenderung tidak mematikan notifikasi saat akan tidur. Hal ini menunjukkan bahwa pelarangan penggunaan ponsel di sekolah dapat menyebabkan siswa kurang mampu menerapkan perilaku bertanggung jawab dalam penggunaan ponsel. Inilah sebabnya mengapa mempelajari strategi mengelola ponsel dengan lebih baik sangatlah penting.

Pikiran terakhir

Penting untuk menyoroti potensi perangkat digital untuk memperkaya pengalaman dan hasil pembelajaran. Namun, penyalahgunaannya dapat menyebabkan gangguan dan berdampak negatif terhadap kinerja akademik. Penting bagi sekolah untuk menetapkan kebijakan dan pedoman yang jelas mengenai penggunaan perangkat digital, dengan fokus pada peningkatan penggunaan perangkat digital yang bermanfaat dan mengurangi potensi gangguan. Hal ini akan membantu memastikan bahwa perangkat digital berfungsi sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran, dan bukan sebagai penghalang keberhasilan akademik.