Mengapa Menjadi People Pleaser Bisa Berbahaya bagi Kesejahteraan Emosionalmu?

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by Unsplash

Dalam dinamika sosial sehari-hari, menjadi seorang people pleaser sering kali dipandang sebagai sifat yang positif. Kamu senang membuat orang lain bahagia dan merasa diterima. Namun, terlalu sering mengutamakan keinginan orang lain di atas kebutuhanmu sendiri bisa memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesejahteraan emosionalmu. Mari kita eksplorasi mengapa pola perilaku ini bisa berbahaya.

Mengapa Orang Menjadi People Pleaser?

Sebagai seorang people pleaser, kamu cenderung merasa puas ketika orang lain merasa senang atau puas denganmu. Ini bisa berasal dari keinginan kuat untuk diterima, dihargai, atau bahkan mencari rasa validasi dari orang lain. Kamu mungkin merasa bahwa dengan menyenangkan orang lain, kamu dapat membangun hubungan yang lebih baik dan menghindari konflik.

Dampak Negatif Menjadi People Pleaser

  1. Kehilangan Identitas Diri: Fokus yang terlalu besar pada keinginan orang lain bisa membuatmu kehilangan identitas diri sendiri. Kamu mungkin sulit untuk mengidentifikasi apa yang sebenarnya kamu inginkan dan butuhkan.
  2. Stres dan Kecemasan: Terlalu banyak memperhatikan keinginan orang lain sering kali menyebabkan stres dan kecemasan. Kamu mungkin merasa tertekan karena mencoba memenuhi harapan orang lain terus-menerus.
  3. Rasa Bersalah yang Berlebihan: Saat kamu harus membuat keputusan untuk dirimu sendiri, kamu mungkin merasa sangat bersalah jika hal itu mengecewakan orang lain. Rasa bersalah yang berlebihan ini bisa mempengaruhi kesejahteraan emosionalmu secara keseluruhan.
  4. Kurangnya Penghargaan Diri: Kamu mungkin mencari pengakuan dan pujian dari luar karena kamu tidak memberikan cukup penghargaan pada dirimu sendiri. Ini bisa menyebabkan rendahnya harga diri dan kepuasan diri yang rendah.

Bagaimana Mengatasi Pola Perilaku Ini?

  1. Kenali dan Terima Diri Sendiri: Penting untuk mengenali bahwa kamu memiliki kebutuhan dan keinginan yang perlu dihormati. Mulailah dengan lebih memahami diri sendiri dan apa yang penting bagi kebahagiaanmu.
  2. Belajar Mengatakan “Tidak”: Praktikkan untuk menolak dengan sopan ketika memang tidak mungkin memenuhi permintaan orang lain tanpa mengorbankan dirimu sendiri.
  3. Tetapkan Batasan yang Jelas: Jangan ragu untuk menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan sosialmu. Ini membantu untuk menjaga keseimbangan antara menyenangkan orang lain dan merawat diri sendiri.
  4. Bangun Kebiasaan Self-Care: Sisihkan waktu untuk merawat diri sendiri secara teratur. Hal ini bisa berupa waktu untuk olahraga, hobi, meditasi, atau hal-hal lain yang membuatmu merasa baik secara emosional dan fisik.
  5. Cari Dukungan: Jika perlu, carilah dukungan dari orang-orang terdekat atau bahkan dari seorang profesional jika pola perilaku ini sangat mengganggu kehidupan sehari-harimu.