Hari Tasyrik adalah tiga hari istimewa setelah Idul Adha, yaitu pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Ketiga hari ini memiliki makna khusus dalam Islam, berkaitan dengan ritual kurban. Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang Hari Tasyrik dan larangannya.
Secara bahasa, tasyrik dalam bahasa Arab berarti mengarahkan sesuatu ke sinar matahari. Namun, dalam konteks agama, Hari Tasyrik merujuk pada tiga hari setelah Idul Adha, yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari-hari ini dianggap sebagai penyempurna dari perayaan Idul Adha.
Hari Tasyrik dikenal sebagai waktu khusus yang diberikan Allah kepada umat Islam untuk merasakan nikmat dari hewan kurban. Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Muslim yang menyebut, “Hari-hari Tasyrik adalah hari-hari makan, minum, dan zikir kepada Allah.”
Menurut kalender hijriah dari Kementerian Agama RI, Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Maka, Hari Tasyrik pada tahun ini jatuh pada 18, 19, dan 20 Juni 2024.
Larangan Puasa di Hari Tasyrik
Pada Hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan melakukan berbagai ibadah kecuali berpuasa, baik itu puasa Senin-Kamis, puasa Daud, puasa qadha, atau puasa lainnya. Larangan ini bertujuan agar umat Islam menikmati hidangan daging kurban. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis Bukhari, “Tidak diperkenankan berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan kurban ketika menunaikan haji.”
Selain larangan puasa, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umat Islam memperbanyak zikir pada Hari Tasyrik. Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan, “Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan zikir.”
Amalan yang Dianjurkan di Hari Tasyrik
Ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada Hari Tasyrik, di antaranya:
- Menyembelih Hewan Kurban
Menyembelih hewan kurban pada Hari Tasyrik dianggap sebagai bagian dari ibadah kurban, sama seperti pada Hari Idul Adha. Rasulullah SAW bersabda, “Di setiap hari Tasyrik adalah penyembelihan” (HR. Ahmad). Jadi, jika kamu sudah berniat dan memiliki hewan kurban, segeralah menyembelihnya di hari-hari ini. - Menikmati Hidangan Makanan dan Minuman
Nikmati hidangan dari hasil sembelihan dan sajikan kepada orang-orang sekitar. Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk menyampaikan kepada Kota Mina, “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (Tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan zikir pada Allah.” - Memperbanyak Zikir dan Takbir
Zikir merupakan salah satu amalan utama pada Hari Tasyrik. Zikir dan takbir pada Hari Tasyrik bahkan lebih utama daripada sholat sunnah. Dalam sebuah riwayat Ibnu Umar disebutkan, “Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H:II/529).
Hari Tasyrik adalah kesempatan emas untuk menikmati berbagai nikmat dan berkah dari Allah SWT. Jadi, jangan lupa untuk memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya, baik melalui ibadah kurban, menikmati hidangan, maupun memperbanyak zikir dan takbir. Semoga kita semua dapat merasakan keberkahan dan kebahagiaan di Hari Tasyrik ini!