Nostalgia Winamp, Mengenang Masa Kejayaan Pemutar Musik Legendaris

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by Google

Belakangan ini, Story Instagram dipenuhi dengan tren baru yang menarik perhatian banyak orang, yakni prompt “Lagu apa yang masuk playlist Winamp kamu dulu?”. Bagi kamu yang masih berusia belasan, mungkin nama Winamp terdengar asing. Jadi, apa sebenarnya Winamp itu, dan mengapa ia begitu ikonik di masanya?

Winamp adalah aplikasi pemutar audio yang dirancang untuk komputer berbasis Windows. Aplikasi ini mendukung berbagai format audio seperti MP3, AAC, FLAC, WAV, dan WMA, menjadikannya sangat fleksibel untuk kebutuhan musik pada zamannya. Sebelum era kejayaan aplikasi streaming seperti Spotify, Winamp adalah pilihan utama untuk memutar musik secara offline di komputer.

Winamp pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev, yang mengembangkannya di bawah bendera perusahaan Nullsoft. Menurut Tech Spot, popularitas Winamp mulai meroket sejak akhir 90-an hingga awal 2010-an, termasuk di Indonesia. Pada puncak kejayaannya, sebagaimana dilaporkan oleh India Today, Winamp berhasil menggaet hingga 90 juta pengguna di seluruh dunia, menjadikannya salah satu aplikasi paling ikonik pada masanya.

Namun, perjalanan Winamp tidak selalu mulus. Pada tahun 1999, Nullsoft diakuisisi oleh AOL, yang kemudian mulai menerapkan berbagai kebijakan manajemen baru. Salah satu kebijakan yang kontroversial adalah promosi layanan dial-up AOL melalui Winamp, yang menimbulkan ketidakpuasan di kalangan penggunanya. Selain itu, kemunculan iPod pada tahun 2001 semakin mengikis popularitas Winamp, karena banyak pengguna beralih ke perangkat baru tersebut.

Situasi semakin memburuk ketika pada tahun 2013, AOL mengumumkan rencana untuk menghentikan Winamp. Namun, akhirnya aplikasi legendaris ini dijual ke Radionomy, sebuah layanan radio daring asal Belgia. Setelah periode stagnasi, Radionomy mulai memperbarui Winamp pada tahun 2018, dan pada tahun 2022, pengembangan dilanjutkan dengan merilis kandidat Winamp 5.9 yang bisa diunduh oleh pengguna.

Meski telah mengalami berbagai naik turun, Winamp tetap hadir hingga saat ini, membawa semangat nostalgia bagi mereka yang pernah merasakan masa kejayaannya. Winamp bukan hanya sebuah aplikasi pemutar musik; ia adalah simbol dari sebuah era di mana musik digital mulai berkembang dan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.

Dengan begitu, tren di Instagram ini bukan sekadar mengingatkan kita akan playlist lama, tetapi juga mengenang perjalanan panjang sebuah aplikasi yang telah memberikan begitu banyak kenangan indah bagi para penggunanya. Apakah kamu salah satunya? Apa lagu favoritmu yang dulu selalu kamu putar di Winamp?