Tips Mengutarakan Keinginan Resign kepada Atasan dengan Tepat dan Profesional

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by: Unsplash

Mengutarakan keinginan untuk resign kepada atasan merupakan langkah yang penting dalam menjalani proses pengunduran diri dari sebuah pekerjaan. Karena itu, penting untuk menghadapinya dengan sikap profesional dan dipersiapkan dengan baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu mengutarakan keinginan resign kepada atasan dengan tepat dan profesional:

1. Persiapkan Rencana Kamu dengan Matang

Sebelum mengajak atasan untuk berbicara, pastikan kamu telah membuat rencana yang matang terkait pengunduran diri kamu. Pertimbangkan alasan kamu untuk resign, rencanakan waktu yang tepat untuk memberi tahu atasan, serta persiapkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan oleh atasan terkait keputusan kamu tersebut.

2. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat

Pilih waktu dan tempat yang tepat untuk mengutarakan keinginan resign kamu kepada atasan. Hindari mengajaknya berbicara di tengah-tengah kesibukan atau suasana kerja yang ramai. Sebaiknya pilih waktu di akhir hari kerja atau di luar jam kerja, dan pilih tempat yang tenang dan pribadi agar kamu dapat berbicara dengan nyaman dan fokus.

3. Sampaikan dengan Jujur dan Lugas

Saat mengutarakan keinginan resign, sampaikan dengan jujur dan lugas alasan kamu untuk mengambil keputusan tersebut. Berbicaralah secara langsung dan terbuka, tanpa memperpanjang pembicaraan atau membuat penjelasan yang rumit. Jelaskan alasan kamu dengan singkat dan tegas, tetapi tetap sopan dan menghargai.

4. Bersikap Profesional dan Hormat

Saat mengutarakan keinginan resign kepada atasan, selalu pertahankan sikap profesional dan hormat. Hindari menyalahkan atau menjelek-jelekkan orang atau situasi tertentu dalam proses pengunduran diri kamu. Fokuslah pada alasan-alasan yang obyektif dan tidak membuat perasaan terluka atau menimbulkan konflik.

5. Berikan Pemberitahuan yang Cukup Waktu

Berikan pemberitahuan yang cukup waktu kepada atasan untuk menyesuaikan dengan kepergian kamu. Idealnya, berikan pemberitahuan minimal dua minggu sebelum tanggal pengunduran diri kamu. Hal ini akan memberikan waktu bagi atasan untuk merencanakan transisi pekerjaan, menemukan pengganti kamu, dan menyelesaikan tugas-tugas yang sedang kamu tangani.

6. Siapkan Dokumen-dokumen yang Diperlukan

Setelah mengutarakan keinginan resign, pastikan untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan terkait proses pengunduran diri kamu, seperti surat pengunduran diri dan dokumen-dokumen terkait administrasi yang perlu diselesaikan. Berikan dokumen-dokumen tersebut kepada atasan kamu sesuai dengan prosedur yang berlaku di perusahaan.

7. Tetap Menjaga Hubungan yang Baik

Meskipun kamu telah mengutarakan keinginan resign kepada atasan, tetaplah menjaga hubungan yang baik dan profesional dengan atasan serta rekan kerja kamu. Ingatlah bahwa mereka adalah bagian dari jaringan profesional kamu yang dapat memberikan referensi atau kesempatan kerja di masa mendatang. Tetap berkomunikasi dengan sopan dan hormat sampai hari terakhir kamu bekerja di perusahaan.

Mengutarakan keinginan resign kepada atasan merupakan langkah yang penting dan harus dilakukan dengan bijaksana dan profesional. Dengan persiapan yang matang, komunikasi yang jujur dan terbuka, serta sikap yang menghargai, kamu dapat menghadapi proses pengunduran diri dengan lancar dan menjaga reputasi profesional kamu. Tetaplah tenang, fokus, dan percaya diri dalam mengutarakan keputusan kamu kepada atasan.

Dengan mengikuti tips di atas, kamu dapat menghadapi proses resign dengan lebih baik dan memastikan bahwa proses tersebut berlangsung dengan lancar dan profesional.