Film Paku Tanah Jawa Membawa Kisah Urban Legend Indonesia dalam Kolaborasi Antar Negara yang Memukau

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp

Film horor “Paku Tanah Jawa” tidak hanya menghadirkan kengerian dari urban legend Gunung Tidar, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai sebuah kolaborasi istimewa antara dua negara, Indonesia dan Malaysia.

Dalam produksi ini, dua aktor ternama dari Malaysia, Mk. K Clique dan Hafis Upin, turut meramaikan layar lebar bersama aktor Indonesia. Namun, keduanya menghadapi tantangan yang berbeda, sementara Mk harus beradu peran dengan ular, Hafis bersyukur karena terhindar dari adegan serupa.

“Saya takut ular juga sebetulnya tapi saya ridho dan pasrah aja. Pengalaman horor di Indonesia akan sangat laku di Malaysia, saya seneng bisa terlibat fi film Indonesia,” ucap Mk K. Clique di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2024).

Istimewa

“Aku bangga sama diri aku sendiri, buat saya ini pengalaman yang gak akan terlupakan ketika bisa beradu akting dengan artis Indonesia. Buat saya Masayu dan semuanya hebat banget, ini seperti mimpi di siang bolong, kalau MK ada di ular aku bersyukur gak ada yaa,” timpal Hasif Upin.

Masayu Anastasia, salah satu bintang utama film garapan Armani Entertainment itu mengungkapkan pengorbanan yang dilakukan untuk perannya, termasuk menaikkan berat badan hingga 6 kg dan berakting dengan ular.

“Aku dimimta sama mas Bambang untuk naikin 5-6 kilogram, itu dalam dua minggu ya,” kata Masayu.

Istimewa

“Terus untuk latihan nari aku cuman dapat waktu sehari, pas sampai Jogja latihan udahannya sini (pundak) aku berat, aku merasa ini ada yang nggak beres karena dipijet gak ilang. Terus kalau kalian liat, mata Handini itu bukan mata aku, itu kan yang aku liat,” Massayu menambahkan.

Wanda Hamidah, yang memerankan tokoh antagonis dalam film yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 Juni 2024 itu merasa senang karena bisa berperan dalam proyek ini. Dalam film garapan Bambang Drias itu, Wanda Hamidah mendapat peran sebagai tokoh antagonis.

“Seneng dapat peran disini karena selama ini perannya baik terus yaa, tapi disini penuh dendam,” ungkap Wanda Hamidah.

Produser dari Armani Entertainment, Datuk Kk Chua, berharap bahwa film ini akan mendapatkan sambutan positif dari penonton dan membuka kemungkinan untuk kelanjutan cerita dalam sekuel. Sementara itu, sutradara Bambang Drias yakin bahwa “Paku Tanah Jawa” akan sukses di pasaran Indonesia dan Malaysia.

“Kita harapannya ada sequel, yaa jadi semoga di minggu pertama dan kedua bisa dapat sambutan baik,” aku Datuk.

“Saya optimis yaa ketika produksi, saya merasa film ini dekat dengan masyarakat Indonesia. Terus di Malaysia film Indonesia di sana ramai dan laris yaa, mungkin sampai detik ini yang laris horor, yaa akhirnya sama Datuk kita yakin bikin horor,” tutup Bambang.

Film “Paku Tanah Jawa” mengisahkan tentang Ningrum, yang harus menghadapi pandangan negatif dari warga sekitar akibat gosip tentang ibunya, Handini, seorang sinden yang dianggap terlibat dalam praktik pesugihan.

Kisah horor ini menggambarkan perjuangan Ningrum melawan kekuatan gaib untuk melindungi orang yang dicintainya. Diperankan oleh Masayu Anastasia, Gisellma Firmansyah, dan sejumlah aktor ternama lainnya, “Paku Tanah Jawa” dijadwalkan tayang mulai 6 Juni 2024 di bioskop Indonesia.

Film tersebut dibintangi oleh Masayu Anastasia sebagai Handini, Gisellma Firmansyah sebagai Ningrum, Landung Simatupang sebagai Kanjeng Semanu, Wafda Saifan Lubis sebagai Jalu, Pritt Timothy sebagai Kyai, Ismi Melinda sebagai Ajeng, Wanda Hamidah sebagai Dayu, Badriyah Afiff sebagai Santi, Beddu Tohar sebagai Bowo, Rendra Bagus Pamungkas sebagai Jarwo, Mk K. Clique sebagai Dato Riza, Hasif Upin sebagai Mr. Fandi.