Mengenal Konsep “Real Food” untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pict by: Unsplash

Dalam era modern ini, kita sering kali dibanjiri dengan berbagai pilihan makanan yang diproses dan diolah secara industri. Namun, semakin banyak orang yang mulai mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dengan kembali mengutamakan makanan alami atau yang sering disebut sebagai “real food”. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan konsep “real food” ini dan bagaimana hal ini berkontribusi pada kesehatan kita?

Apa Itu “Real Food”?

“Real food” adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada makanan alami atau minimally processed yang tidak mengandung bahan tambahan atau pengawet buatan. Makanan ini cenderung lebih sederhana dan belum mengalami banyak perubahan dari bentuk aslinya. Beberapa contoh makanan “real food” meliputi:

  • Buah-buahan dan sayuran segar
  • Daging tanpa tambahan hormon atau antibiotik
  • Ikan segar
  • Telur organik atau dari peternakan yang berkelanjutan
  • Produk susu mentah
  • Biji-bijian utuh seperti beras merah, quinoa, dan oats
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Minyak nabati murni seperti minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak biji rami
  • Herba segar dan kering
  • Bumbu alami seperti garam laut, merica, dan rempah-rempah

Manfaat “Real Food” untuk Kesehatan

  1. Nutrisi yang Lebih Baik: Makanan alami cenderung lebih kaya akan nutrisi karena belum mengalami proses pengolahan yang menghilangkan nutrisi penting. Buah-buahan, sayuran, daging, dan produk susu yang segar mengandung lebih banyak vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan tubuh.
  2. Rendahnya Bahan Kimia Berbahaya: Makanan minimally processed umumnya tidak mengandung tambahan bahan kimia seperti pengawet, pewarna, atau pemanis buatan yang berpotensi merugikan kesehatan kita. Hal ini membantu mengurangi paparan kita terhadap zat-zat kimia yang tidak sehat.
  3. Lebih Mudah Dicerna: Makanan yang tidak mengalami banyak proses pengolahan cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh kita. Serat alami yang terdapat dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko masalah pencernaan.
  4. Mendukung Kesehatan Lingkungan: Mengkonsumsi makanan alami juga mendukung praktik pertanian dan peternakan yang berkelanjutan. Hal ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif pertanian industri terhadap lingkungan.
  5. Membangun Kesadaran akan Asal Usul Makanan: Memilih “real food” juga membantu kita untuk lebih sadar akan asal-usul makanan kita. Ini bisa mendorong kita untuk lebih menghargai proses pertanian lokal, mengurangi jejak karbon, dan mendukung petani dan peternak lokal.

Tips Memilih dan Mengonsumsi “Real Food”

  • Beli Segar dan Lokal: Pilihlah buah-buahan, sayuran, daging, dan produk susu dari petani lokal atau pasar tradisional untuk memastikan keaslian dan kualitasnya.
  • Pilih Produk Organik: Jika memungkinkan, pilihlah produk organik untuk mengurangi paparan terhadap pestisida dan bahan kimia lainnya.
  • Hindari Makanan yang Diproses: Batasi konsumsi makanan yang mengandung banyak bahan tambahan, pengawet, dan pemanis buatan.
  • Masak Sendiri: Masaklah makanan sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan alami dan bumbu-bumbu segar untuk mengontrol kualitas dan kebersihan makanan.

Mengutamakan makanan alami atau “real food” adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Dengan memilih makanan yang minimally processed, kita dapat memastikan asupan nutrisi yang optimal, mengurangi paparan terhadap bahan kimia berbahaya, dan mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan. Mari bersama-sama mengubah pola makan kita menuju gaya hidup yang lebih sehat dengan memilih “real food” sebagai bagian dari diet kita sehari-hari.