Logline dalam Pembuatan Film, Ini Penjelasannya

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
freepik

Logline adalah ringkasan singkat dari sebuah film atau acara televisi, yang biasanya hanya terdiri dari satu atau dua kalimat. Logline ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang plot cerita, karakter utama, dan konflik utama, sehingga dapat menarik minat produser, studio, atau penonton potensial. Contoh logline mungkin seperti: “Seorang detektif yang berjuang dengan kecanduan alkohol harus memecahkan kasus pembunuhan berantai yang misterius di kota kecil.” Logline ini penting dalam proses pitching dan pemasaran proyek film atau TV.

Logline yang baik memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya efektif dan menarik. Berikut adalah elemen-elemen yang harus diperhatikan:

  1. Singkat dan Padat: Hanya satu atau dua kalimat yang langsung ke inti cerita tanpa detail berlebihan.
  2. Menarik Perhatian: Harus mampu menarik minat pembaca atau pendengar dengan cepat.
  3. Jelas dan Fokus: Menyampaikan plot utama dengan jelas tanpa detail yang berlebihan dan ambigu.
  4. Memperkenalkan Karakter Utama: Menyebutkan siapa karakter utama dan dan menjelaskan sedikit tentang mereka.
  5. Menggambarkan Konflik Utama: Menjelaskan konflik atau tantangan utama yang dihadapi karakter.
  6. Premis yang Unik dan Menarik: Mengandung elemen unik atau menarik yang membedakan cerita dari yang lain.
  7. Tone yang Sesuai: Mencerminkan genre dan suasana film (misalnya, komedi, thriller, drama).

Contoh logline: “Seorang arkeolog pemberani berlomba dengan waktu untuk menemukan artifak kuno sebelum jatuh ke tangan organisasi jahat.”

Logline ini menyebutkan karakter utama (arkeolog pemberani), konfliknya (berlomba dengan waktu dan menghadapi organisasi jahat), serta premis yang menarik (pencarian artifak kuno).

Berikut adalah beberapa contoh logline dari film-film Hollywood terkenal:

  1. Jurassic Park (1993): “Sebuah taman hiburan yang dipenuhi dinosaurus kloningan berubah menjadi medan bertahan hidup ketika sistem keamanan gagal dan makhluk prasejarah itu lepas kendali.”
  2. Inception (2010): “Seorang pencuri yang bisa memasuki mimpi orang lain diberikan tugas terakhir: menanamkan ide di benak seorang pewaris perusahaan, tetapi misi ini menjadi semakin berbahaya saat batas antara mimpi dan kenyataan mulai kabur.”
  3. The Matrix (1999): “Seorang hacker menemukan bahwa dunia yang dia kenal adalah simulasi komputer, dan dia bergabung dengan pemberontakan untuk melawan kekuatan yang menahannya.”
  4. Titanic (1997): “Cinta terlarang antara seorang gadis bangsawan dan seorang seniman miskin berkembang di atas kapal Titanic yang legendaris dan berakhir tragis ketika kapal itu tenggelam.”
  5. Forrest Gump (1994): “Seorang pria dengan kecerdasan rendah namun berhati mulia, menceritakan bagaimana dia secara tidak sengaja mempengaruhi banyak peristiwa sejarah Amerika selama perjalanannya mencari cinta sejatinya.”
  6. The Godfather (1972): “Putra bungsu dari keluarga mafia yang kuat terjerat dalam dunia kejahatan terorganisir saat mencoba melindungi keluarganya dan mempertahankan warisan mereka.”
  7. Jaws (1975): “Seorang kepala polisi, seorang ahli biologi kelautan, dan seorang pemburu hiu yang kasar harus bekerja sama untuk mengalahkan hiu putih raksasa yang meneror sebuah pulau kecil.”
  8. Back to the Future (1985): “Seorang remaja secara tidak sengaja dikirim kembali ke tahun 1955 dalam sebuah mesin waktu yang diciptakan oleh temannya yang eksentrik, dan dia harus memastikan orang tuanya bertemu agar dia bisa kembali ke masa depan.”

Logline-logline ini memberikan gambaran yang jelas dan menarik tentang plot utama film, karakter, serta konflik atau premis yang dihadapi.

Contoh Logline yang Baik:

Struktur Umum Logline:

  1. Pengantar Karakter: Siapa protagonisnya?
  2. Situasi Awal: Apa yang terjadi pada mereka atau apa yang mereka lakukan?
  3. Konflik Utama: Tantangan atau masalah apa yang mereka hadapi?
  4. Tujuan: Apa yang harus mereka capai?

Logline untuk Membuat Berandai-Andai

Logline yang baik memang bisa mendorong pembaca atau pendengar untuk ber-andai-andai atau membayangkan bagaimana cerita akan berkembang. Ini karena logline yang efektif memberikan gambaran yang cukup jelas tentang premis dan konflik utama tanpa memberikan terlalu banyak detail, sehingga memicu rasa penasaran dan imajinasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa logline yang baik bisa membuat orang ber-andai-andai:

  1. Menimbulkan Pertanyaan: Logline yang baik sering kali menyisakan pertanyaan yang membuat orang ingin tahu lebih banyak tentang cerita.
  2. Menyiratkan Potensi Plot: Dengan memberikan gambaran singkat tentang premis dan konflik, logline bisa membuat orang membayangkan berbagai kemungkinan alur cerita.
  3. Memperkenalkan Konflik Utama: Konflik yang menarik dalam logline dapat membuat orang bertanya-tanya bagaimana karakter utama akan mengatasinya.
  4. Memicu Emosi dan Imajinasi: Logline yang mencakup elemen emosional atau situasi yang mendebarkan dapat membuat orang membayangkan pengalaman atau perasaan karakter.

Contoh Logline yang Membuat Ber-andai-andai:

  1. Inception (2010): “Seorang pencuri yang bisa memasuki mimpi orang lain diberikan tugas terakhir: menanamkan ide di benak seorang pewaris perusahaan, tetapi misi ini menjadi semakin berbahaya saat batas antara mimpi dan kenyataan mulai kabur.”

Pertanyaan yang muncul: Bagaimana mereka memasuki mimpi? Apa yang bisa terjadi jika mereka gagal? Bagaimana batas antara mimpi dan kenyataan bisa kabur?

  1. Jurassic Park (1993): “Sebuah taman hiburan yang dipenuhi dinosaurus kloningan berubah menjadi medan bertahan hidup ketika sistem keamanan gagal dan makhluk prasejarah itu lepas kendali.”

Pertanyaan yang muncul: Bagaimana dinosaurus bisa lepas? Siapa yang akan bertahan hidup? Apa yang akan terjadi pada taman tersebut?

  1. The Matrix (1999): “Seorang hacker menemukan bahwa dunia yang dia kenal adalah simulasi komputer, dan dia bergabung dengan pemberontakan untuk melawan kekuatan yang menahannya.”

Pertanyaan yang muncul: Bagaimana dunia bisa menjadi simulasi komputer? Siapa yang menciptakan simulasi tersebut? Bagaimana pemberontakan ini akan berakhir?

Tips Membuat Logline yang Mendorong Imajinasi:

  1. Jangan Memberikan Terlalu Banyak Detail: Biarkan beberapa elemen cerita tetap tidak terungkap untuk menimbulkan rasa penasaran.
  2. Fokus pada Konflik dan Tujuan Utama: Tekankan tantangan yang dihadapi karakter utama dan apa yang mereka coba capai.
  3. Gunakan Bahasa yang Hidup: Pilih kata-kata yang kuat dan evocative untuk menggambarkan premis dan konflik.
  4. Tetap Jelas dan Spesifik: Meskipun singkat, logline harus memberikan gambaran yang jelas tentang inti cerita.

Dengan pendekatan ini, logline Anda tidak hanya memberikan informasi tetapi juga mengundang pembaca atau pendengar untuk ber-andai-andai tentang cerita tersebut.

Template untuk Membuat Logline:

“[Karakter Utama] [deskripsi singkat], harus [tindakan utama] untuk [tujuan], namun menghadapi [konflik/tantangan utama].”

Dengan elemen-elemen ini, logline Anda akan lebih menarik dan efektif dalam menarik minat pembaca atau produser film.