Celebrithink.com – Proses move on setelah mengalami putus cinta menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang. Setiap orang punya cara berbeda dalam menghadapi perasaan kehilangan dan kesedihan.
Putus cinra bisa memicu berbagai emosi. Mulai dari malu, bersalah, marah, sedih, dan kadang-kadang lega. Rasa sakit yang dirasakan mungkin bersifat sementara. Namun kenyataannya, melewati masa-masa penyembuhan usai berakhirnya hubungan tidak lah mudah
Tidak ada jaminan proses move on akan berjalan mudah. Tapi dengan dukungan dan panduan yang tepat, Anda bisa menghadapi kondisi ini dengan lebih baik. Melansir laman Halodoc, simak berbagai tips move on agar hari-hari Anda terasa lebih mudah.
Fokus merawat diri
Saat merasa terpuruk oleh perasaan putus asa, seringkali pikiran tidak jernih sehingga cenderung abai dengan diri sendiri. Apalagi sebuah penelitian menybut putus cinta bisa menyebabkan insomnia dan mengganggu fungsi kekebalan tubuh.
Maka itu, agar proses move on berjalan mulus, tetap fokus terhadap hal-hal dasar untuk merawat dirimu sendiri. Anda harus tetap melanjutkan rutinitas, tidur dengan baik, makan makanan sehat, dan menjaga hubungan sosial yang positif.
Berinteraksi jangan mengisolasi diri
Cobalah keluar rumah yang mungkin bisa membuat Anda merasa lebih baik. Sebuah penelitian menemukan bahwa interaksi sosial dapat melindungi dari perasaan kesepian dan depresi.
Biarkan teman-teman memberi dukungan sehingga Anda tidak merasa sendirian. Terimalah undangan untuk bertemu dan berbincang santai bersama mereka.
Sadari move on butuh waktu
Proses pemulihan tidak selalu berjalan lurus, dan terkadang emosi kuat muncul tiba-tiba. Beberapa orang bahkan tak akan pernah benar-benar melupakan orang yang pernah bersamanya. Itu merupakan hal yang normal. Kuncinya adalah belajar tetap melanjutkan. Kehilangan adalah bagian dari pendidikan hati manusia.
Rasakan perasaanmu sendiri
Perasaan yang dalam justru pertanda yang baik untuk hubunganmu selanjutnya. Putus cinta, penolakan, dan kehilangan memang menyakitkan, tetapi hal itu membuat Anda lebih empati terhadap orang lain.
Alih-alih menolak perasaan yang negatif, bicarakanlah secara jujur dengan teman, terapis, atau keluarga. Anda juga bisa menuliskan perasaan selama 10-15 menit beberapa hari berturut-turut. Tujuannya untuk melegakan perasaan yang selama ini kerap mengganggu.
Lakukan hal baik untuk orang lain
Terkadang membantu orang atau fokus pada sesuatu yang lain, dapat membantu mengalihkan perhatianmu dari masalah. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa distraksi adalah strategi yang efektif setelah putus cinta.
Batasi kontak dengan mantan
Hindari kontak dengan mantan pasangan. Ini akan membantu melupakan seseorang yang terikat dengan hubungan tersebut. Ketika Anda tetap berkomunikasi atau terus berhubungan dengan mantan, perasaan nostalgia dan keinginan untuk kembali bersama bisa terus muncul.
Dengan memberi jarak dan menghindari kontak dengan mantan, Anda memberikan kesempatan untuk menenangkan diri dan meresapi perasaan.
Jangan unggah kenangan di Medsos
Saat Anda mengunggah atau terlalu sering melihat kenangan bersama mantan di media sosial, Anda membuka luka lama dan memicu perasaan sedih yang mungkin sudah mulai pulih.
Media sosial dapat menjadi tempat di mana kenangan indah dan momen-momen bahagia terdokumentasi dengan jelas. Tapi ketika hubungan berakhir, melihat kembali kenangan itu bisa membangkitkan perasaan kehilangan dan rindu pada masa lalu. Ini membuat proses move on menjadi lebih lambat dan sulit.
Buat rencana dan fokus pada masa depan
Ketika mengalami perpisahan, mungkin Anda merasa hancur dan bingung tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, dengan membuat rencana dan menetapkan tujuan baru, Anda dapat membentuk arah yang jelas dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Jangan buru-buru mencari pengganti
Jangan terburu-buru mencari pengganti mantan, tapi biarkan diri berkembang dan menemukan diri mu sendiri terlebih dahulu. Tergesa-gesa mencari pengganti justru bisa menjadi tindakan yang tidak bijaksana dan berpotensi membawa masalah baru.
Jika kamu mencari pengganti terlalu cepat, kamu mungkin tidak siap secara emosional dan dapat membawa beban emosional dari hubungan sebelumnya ke dalam hubungan baru.