Celebrithink.com – Keringat dinging terjadi bukan diakibatkan menjalani aktivitas atau berada dalam ruangan dengan suhu yang tinggi. Anda justru bisa berkeringat meski tubuh dalam keadaan kedinginan atau menggigil.
Keringat dingin biasanya hanya muncul di beberapa bagian tubuh, seperti di telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki. Pada banyak kasus, keringat dingin merupakan gejala dari suatu kondisi medis tertentu. Maka dari itu, cara mengatasi keringat dingin juga perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Setelah mengetahui penyebab, barulah Anda bisa mengatasi keringat dingin yang efektif. Melansir laman Aldokter, berikut ini beberapa cara mengatasi keringat dingin.
Minum air putih
Keringat dingin bisa terjadi saat mengalami dehidrasi dan kelelahan. Agar kondisi tersebut tidak terjadi, cukupilah kebutuhan tubuh akan cairan dengan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari. Cara mengatasi keringat dingin yang satu ini tak hanya dapat menghentikan keringat dingin, tetapi juga mampu mencegah terjadinya pingsan.
Konsumsi gula
Keringat dingin juga sering terjadi ketika Anda mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Selain keringat dingin, hipoglikemia biasanya juga disertai kelaparan, gemetar, dan pusing.
Jika gejala-gejala di atas sudah mulai Anda rasakan, segera konsumsi makanan manis, misalnya jus, teh manis, atau buah. Dengan begitu, kadar gula darah kembali menjadi normal dalam waktu yang singkat, dan keringat dingin pun dapat teratasi.
Kelola stres
Keringat dingin juga bisa muncul saat Anda mengalami stres atau ceman. Cara mengatasi kondisi ini adalah dengan mengelola stres secara bijak. Jaga pikiran tetap positif dan yakinlah Anda mampu melewati tantangan tersebut dengan baik.
Gunakan antiperspiran
Antiperspiran adalah produk perawatan tubuh yang dapat mengurangi produksi keringat. Menggunakan antiperspiran bisa dijadikan salah satu cara mengatasi keringat dingin yang ampuh dan praktis.
Namun, apabila keringat dingin tak kunjung berkurang, cobalah untuk menggunakan antiperspiran yang diresepkan oleh dokter. Umumnya, dokter akan meresepkan antiperspiran yang lebih kuat dengan kandungan alumunium klorida sebanyak 10–15%.