Celebrithink.com – Sakit kepala saat puasa merupakan salah satu jenis kondisi kesehatan yang umum terjadi. Biasanya kondisi ini terjadi di hari-hari awal puasa atau mungkin selama puasa Ramadan berlangsung. Terlebih lagi jika asupan nutrisi yang dikonsumsi saat sahur dan buka puasa kurang.
Intensitas sakit kepala yang dirasakan umumnya ringan atau sedang. Ada beberapa penyebab seseorang sakit kepala saat berpuasa. Melansir laman sehatQ, berikut penjelasannya.
Dehidrasi
Salah satu penyebab sering sakit kepala ketika puasa adalah dehidrasi atau kekurangan asupan cairan dalam tubuh. Tubuh kita terdiri dari sekitar 60% air. Setiap harinya, sekitar 2-3 liter cairan tubuh akan dikeluarkan melalui urine, keringat, dan napas.
Hal ini juga tetap berlangsung saat Anda berpuasa. Kalau tidak mengonsumsi cukup cairan saat sahur dan berbuka puasa, risikonya bisa mengalami dehidrasi yang menyebabkan sakit kepala.
Tidak makan dalam waktu lama
Puasa mewajibkan untuk tidak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama dibandingkan hari-hari biasanya. Nah, selain kurang cairan, tidak makan dalam waktu lama juga jadi salah satu penyebab sakit kepala saat berpuasa.
Umumnya, sakit kepala saat puasa muncul setidaknya 16 jam setelah berpuasa dan akan hilang dalam tiga hari setelah mengonsumsi makanan. Sakit kepala yang dirasakan umumnya lebih ke sakit kepala tegang, ketimbang migrain. Namun, orang yang migrain mungkin saja mengalami sakit kepala sebelah.
Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa (gula) darah dalam tubuh terlalu rendah. Makanan utama otak adalah gula. Saat kadar gula dalam darah rendah, otak akan kehilangan sumber energi utama dan terjadilah sakit kepala.
Pada saat bulan puasa, Anda lebih berisiko mengalami hipoglikemia ketika tidak makan dalam waktu lama. Terlebih jika Anda memiliki diabetes dan memutuskan berpuasa. Cobalah untuk makan makanan bergizi dan berserat tinggi saat sahur dapat membantu kadar gula darah saat berpuasa tetap stabil.
Perubahan pola tidur
Pada saat bulan Ramadhan, Anda mungkin mengalami perubahan pola tidur lantaran harus bangun di seperempat malam menjelang subuh untuk menyiapkan menu makan sahur. Akibatnya, Anda menjadi kurang tidur dan mengalami perubahan jam biologis tubuh. Kondisi tersebut yang berisiko menyebabkan sakit kepala saat puasa.
Sebuah hasil studi yang dilakukan membuktikan bahwa kurang tidur ternyata dapat meningkatkan hormon jenis tertentu pada otak. Hormon tersebut bisa memicu reaksi saraf yang menyebabkan timbulnya sakit kepala.
Gejala putus kafein
Seorang pecandu kafein juga berisiko sakit kepala saat puasa. Jika sebelumnya tidak bisa melewatkan hari tanpa secangkir kopi, mungkin penyebab sakit kepala yang dialami adalah gejala putus kafein.
Asupan kafein yang dikonsumsi sehari-hari menyebabkan pembuluh darah di otak menyempit sehingga memperlambat aliran darah. Alhasil, pengurangan atau penghentian asupan kafein tersebut memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah secara tiba-tiba inilah dapat menyebabkan sakit kepala saat puasa.