Celebrithink.com – Ada banyak hal yang menyebabkan detak jantung cepat. Termasuk respons terhadap emosi yang kuat, efek samping obat, kebiasaan merokok, hingga kondisi kesehatan tertentu. Sebagian besar penyebab kondisi ini tidak berbahaya.
Meski tidak selalu berbahaya, detak jantung yang cepat tetap perlu diwaspadai, karena bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan yang mendasarinya. Melansir laman halodoc, berikut kemungkinan penyebab detak jantung cepat.
Respons Terhadap Emosi yang Kuat
Emosi dan stres, seperti kecemasan, kemarahan, dan ketakutan, dapat membuat jantung berdetak lebih cepat. Saat tubuh mengalami stres, kelenjar adrenal melepaskan epinefrin, atau adrenalin. Tubuh menggunakan epinefrin untuk mempersiapkan seseorang untuk tindakan segera. Selain peningkatan detak jantung, epinefrin juga dapat menyebabkan:
- Peningkatan tekanan darah.
- Pupil membesar.
- Palpitasi.
- Berkeringat.
- Kecemasan.
Efek Samping Obat-obatan Tertentu
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur. Obat-obatan ini meliputi:
- Inhaler.
- Obat tekanan darah tinggi.
- Antihistamin.
- Obat antijamur.
- Antidepresan.
- Antibiotik.
Kafein
Kafein adalah stimulan yang banyak ditemukan dalam minuman, seperti kopi, teh, soda tertentu, dan minuman berenergi. Bubuk kafein juga tersedia sebagai suplemen makanan. Kafein juga bisa jadi penyebab detak jantung cepat pada beberapa orang. Gejala lain yang dapat muncul adalah:
- Insomnia.
- Merasa gelisah.
- Kecemasan.
- Sakit perut.
- Mual.
- Sakit kepala.
Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol dapat memicu banyak perubahan pada tubuh, termasuk detak jantung. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko fibrilasi atrium, atau kondisi yang membuat jantung seseorang berdetak tidak teratur dan terkadang cepat secara tidak normal.
Merokok
Merokok juga bisa jadi penyebab detak jantung cepat. Hal ini karena rokok mengandung nikotin, bahan kimia yang sangat adiktif dan bisa memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung.
Menggunakan Obat-obatan Terlarang
Obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin, dapat membuat seseorang mengalami detak jantung yang lebih cepat. Selain itu, efek samping lainnya adalah:
- Tekanan darah tinggi.
- Sakit kepala.
- Mulut kering.
- Kram perut.
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Menggigil atau demam.
- Pusing.
- Getaran.
- Kegelisahan.
Perubahan Hormon
Peningkatan detak jantung dapat terjadi selama kehamilan. Hal ini bisa terjadi karena jantung harus memompa darah ke plasenta dan ke seluruh tubuh. Saat hamil, detak jantung biasanya meningkat 7–8 detak per menit. Detak jantung rata-rata pada usia kehamilan 10 minggu adalah 79,3 detak per menit, yang meningkat menjadi 86,9 detak pada 40 minggu.