Celebrithink.com – Gangguan tidur merupakan kondisi ketika Anda mengalami perubahan pada pola tidur. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang secara menyeluruh. Gejala yang dialami pengidapnya pun berbeda-beda, tergantung dari jenis gangguan tidur yang dialami.
Gangguan tidur perlu diatasi dengan cara yang tepat. Sebab jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental bahkan peningkatan risiko penyakit kronis. Melansir laman halodoc, kenali berbagai jenis gangguan tidur sehingga bisa melakukan penanganan yang tepat.
Insomnia
Insomnia merupkan jenis gangguan tidur yang umum dialami oleh banyak orang. Pengidap insomnia biasanya mengalami kesulitan tidur, sering terbangun saat tidur, atau terbangun lebih awal. Sehingga pengidapnya akan merasa lelah padahal baru saja bangun dari tidur. Pengidap insomnia pun akan merasa kelelahan sepanjang hari, sulit berkonsentrasi, dan menjadi lebih mudah marah.
Insomia bisa disebabkan karena tingkat stres yang tidak dikelola dengan baik, pola tidur yang kurang baik, hingga mengonsumsi makanan yang memicu insomnia pada sore hari. Jadi, pastikan untuk selalu aktif pada siang hari dan menjaga kebersihan kamar tidur agar Anda terhindar dari kondisi insomnia.
Sleep Terror
Sleep terror termasuk ke dalam parasomnia dan pengidapnya akan mengalami beberapa gejala seperti halusinasi, berteriak, mengalami perubahan napas yang menjadi lebih cepat, hingga menangis di tengah tidurnya. Namun, kondisi ini berbeda dengan mimpi buruk, pasalnya sleep terror biasanya terjadi pada tahap NREM, sedangkan mimpi buruk umumnya terjadi setelah tahap REM.
Sleep terror rentan terjadi pada tiga jam pertama waktu tidur. Kondisi ini bisa terjadi akibat kelelahan, demam, hingga stres. Setelah mengalami sleep terror, pengidapnya akan kembali untuk tertidur dan tidak mengingat kejadian yang telah terjadi. Mereka hanya akan merasakan kelelahan saat bangun tidur.
Hipersomnia
Hipersomnia adalah kondisi ketika seseorang merasakan kelelahan dan kantuk yang sangat ekstrem pada siang hari meski telah memiliki waktu tidur yang cukup. Ada beberapa gejala yang kerap dialami oleh pengidap hipersomnia, seperti :
- Kantuk yang ekstrim pada siang hari secara berulang.
- Tidur lebih dari 10 jam.
- Sulit bangun di pagi hari.
- Lebih mudah marah.
- Kesulitan konsentrasi.
- Sakit kepala.
- Kehilangan nafsu makan.
Hipersomnia tidak dapat dicegah, namun kamu bisa melakukan beberapa hal yang bisa memperbaiki kondisi ini. Seperti menjalankan pola tidur secara rutin, menghindari makanan dan minuman yang memiliki kafein, dan menghindari alkohol sebelum tidur.