Celebrithink.com – Penyakit kulit masih menjadi salah satu masalah kesehatan paling umum di Indonesia. Ada berbagai macam faktor penyebab yang memicu penyakit kulit, mulai dari suhu udara, kebersihan lingkungan dan juga kebersihan diri. Melansir laman alodokter, ada beberapa jenis penyakit kulit yang banyak ditemukan di Indonesia yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut penjelasannya.
Panu
Panu merupakan infeksi jamur yang ditandai munculnya bercak berwarna lebih terang atau lebih gelap dari warna asli kulit. Kondisi ini cukup mudah diatasi dengan obat panu, terutama jika penyebarannya tidak terlalu luas.
Panu dapat muncul saat jamur Malassezia yang terdapat di permukaan kulit, berkembang secara berlebih. Perkembangan jamur ini dapat disebabkan oleh cuaca yang panas atau lembap, keringat berlebih, kondisi kulit berminyak, perubahan hormonal, ataupun sistem imunitas tubuh yang lemah.
Kudis
Kudis atau scabies merupakan penyakit kulit yang mudah menular. Penyakit ini dapat terjadi karena gigitan tungau kecil yang masuk ke dalam lapisan kulit luar, sehingga menyebabkan munculnya rasa gatal dan ruam. Umumnya area kulit yang mengalami ruam terasa gatal, muncul benjolan kecil berwarna merah, dan terlihat lecet di area tersebut, maka bisa jadi Anda terkena penyakit kudis.
Kadas atau kurap
Kurap merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dan dapat terjadi pada berbagai area tubuh. Gejala kurap adalah munculnya ruam kemerahan yang berbentuk melingkar, seperti cincin dengan garis luar yang tidak beraturan.
Kurap bisa tertular jika kontak langsung dengan penderita kurap. Selain itu, lingkungan yang lembap, keringat berlebih, penggunaan pakaian yang terlalu ketat, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan berbagi pakai handuk atau pakaian dengan orang lain juga bisa memicu terkena kurap.
Kusta atau lepra
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae ini memiliki gejala munculnya luka berwarna pucat, atau benjolan pada kulit selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Gejala pada penderita kusta tidak muncul dengan cepat. Setidaknya membutuhkan waktu 3-5 tahun, bahkan bisa mencapai 20 tahun, sejak infeksi terjadi hingga munculnya gejala.
