Celebrithink.com – Mata minus atau rabun jauh terjadi ketika penglihatan menjadi buram saat melihat objek yang letaknya jauh. Kondisi ini disebabkan karena bentuk bola mata yang lebih panjang atau permukaan kornea yang lebih melengkung daripada seharusnya, sehingga mata tidak bisa memfokuskan cahaya yang masuk dengan benar.
Biasanya, anak mulai menderita mata minus saat berusia 8–12 tahun dan dapat semakin memburuk ketika remaja. Tak hanya itu, orang yang menderita mata minus juga lebih berisiko mengalami berbagai masalah penglihatan, seperti glaukoma, katarak, hingga kebutaan. Karenanya perlu penanganan sejak dini agar mata minus tidak berkembang menjadi parah. Melansir laman alodokter, berikut ulasannya.
Perbanyak kegiatan di luar ruangan
Kebiasaan melihat layar perangkat elektronik secara berlebihan, seperti ponsel, televisi, atau komputer, bisa memperburuk mata minus. Oleh karena itu, kegiatan di luar ruangan lebih dianjurkan untuk mengistirahatkan mata.
Sebuah enelitian menyebutkan bahwa memperbanyak aktivitas di luar ruangan, dipercaya dapat mencegah mata minus bertambah parah. Orang tua juga perlu membatasi waktu bermain gadget, yaitu 1 jam untuk anak usia 2–5 tahun dan 2 jam untuk anak usia 6–12 tahun.
Konsumsi nutrisi yang baik untuk mata
Mengonsumsi makanan bernutrisi juga diperlukan untuk menjaga kesehatan mata. Beberapa nutrisi yang baik untuk mata meliputi vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E, kalsium, magnesium, selenium, zinc, lutein, zeaxanthin, dan omega 3. Nutrisi tersebut dapat diperoleh dari ikan, telur, wortel, jeruk, kacang almond, serta susu dan produk olahannya.
Lakukan pemeriksaan mata secara berkala
Melakukan pemeriksaan mata secara berkala ke dokter mata bertujuan untuk memantau kondisi mata dan mencegah perburukan mata minus. Sangat disarankan untuk memeriksa mata setidaknya 1 atau 2 tahun sekali. Sedangkan untuk anak-anak, pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan saat usianya 6 bulan, 3 tahun, dan 6 tahun.