Cara Menyikapi Body Shaming Agar tidak Terpancing Emosi

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Ilustrasi Dampak Body Shaming
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Belakangan muncul istilah body shaming yang merupakan bentuk penghinaaan terhadap fisik orang lain. Tindakan ini mirip bullying dalam bentuk verbal, yang menghinda bentuk tubuh, rambut hingga warna kulit seseorang. Biasanya, orang melakukan body shaming dengan alasan ingin mengundang tawa atau hanya sekadar iseng.

Body shaming bukan hanya mempermalukan korban saja, tapi juga bisa memengharuhi kesehatan mentalnya. Ini bisa terjadi ketika korban memendam rasa sakit hati akibat makian yang dilontarkan berulang. Body shamer, si pelaku body shaming cenderung tidak menyadari perilakunya sehingga enggan mengucap kata maaf.

Kita memang tidak dapat mengatur perkataan yang terlontar dari mulut orang lain. Namun, Anda bisa menanggapi perlakukan body shaming dengan cara yang bijak dan tidak ikut terpancing emosi. Melansir laman halodoc, sikapi lontaran ejekan fisik dengan seseorang dengan langkah berikut ini:

Abaikan perkataan body shamer

Anda tidak perlu membalas ejekan yang keluar dari mulut lawan bicaramu. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk berpikir positif. Anggap saja perkataan tersebut sebagai bentuk kecemburuan karena body shamer terhadap apa yang Anda miliki.

Tanggapi dengan senyum dan belas kasih

Cara ini memang sulit dilakukan, apalagi jika sudah sakit hati. Namun jika marah dan membalas perkataan si body shamer, ini berarti Anda menyetujui apa yang dikatakan. Sebaiknya, lawan rasa kesal dengan senyuman. Merespon dengan senyum akan membuat mereka berpikir dua kali untuk mengulanginya.

Ingat bahwa ini bukan kesalahan Anda

Jika sudah tersulut emosi dengan perkataan kotor si body shamer, yang perlu Anda lakukan adalah menarik napas dalam lalu buang napas. Ingat bahwa ini bukan kesalahanmu. Bentuk fisik yang Tuhan berikan sudah sempurna untuk dirimu.

Ciptakan inner support

Dukungan dari diri sendiri dapat dilakukan dengan mengucapkan kata-kata penguat di depan kaca. Lakukan setiap hari saat bangun tidur. Dengan begitu, Anda tidak akan menanggapi perlakuan body shaming dari orang lain terhadap kondisi fisik.

Populer video

Berita lainnya