Tips Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi Pendengar yang Baik
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Mendengarkan merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Karenanya, menjadi pendengar yang baik sangat penting ketika berkomunikasi dengan orang lain. Hanya saja, tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik. Bahkan, mungkin Anda juga pernah mendadak tidak fokus saat ada orang lain berbicara dengan Anda?

Berdasarkan buku Business Communications: Strategies and Skills, rata-rata setiap orang hanya mampu mengingat sekitar 25 persen dari informasi yang mereka dengarkan. Hal ini akhirnya bisa membuat seseorang sulit untuk menjadi pendengar yang baik. Nah, melansir laman klikdokter, Anda dapat mempraktikkan beberapa cara berikut ini untuk menjadi pendengar yang baik.

Niat

Hal pertama yang perlu ditanamkan untuk bisa menjadi pendengar yang baik adalah niat. Dengan membulatkan tekad menjadi pendengar yang baik, Anda akan lebih mudah untuk berlatih atau mempraktikkannya.

Konsentrasi

Dengan memperhatikan apa yang lawan bicara sampaikan, Anda akan benar-benar terlihat ada untuk mereka. Jika perhatian Anda teralihkan saat mendengarkan orang lain berbicara, cobalah untuk fokus kembali. Misalnya, pada suara, pemilihan kata yang digunakan, serta perubahan ekspresi ketika ia berbicara.

Kembangkan rasa ingin tahu

Anda akan lebih bisa mendengarkan dan memahami hal-hal yang terjadi di sekitar ketika memiliki rasa ingin tahu yang besar. Hal ini akan akan membuat Anda memperhatikan setiap hal yang terjadi di sekitar. Termasuk ketertarikan pada suatu hal yang dikatakan orang lain.

Jangan gampang berasumsi

Kecenderungan untuk tidak mendengarkan pembicaraan orang lain terjadi ketika Anda mudah berasumsi. Oleh sebab itu, cobalah untuk berhenti membuat asumsi terlalu cepat terhadap suatu hal. Dengan begitu, rasa penasaran akan muncul ketika Anda mendengarkan cerita atau informasi yang disampaikan orang lain.

Ulangi yang telah didengar

Sebisa mungkin, fokus pada cerita yang disampaikan lawan bicara Anda. Bisa pula lakukan pengulangan apa yang disampaikan oleh pencerita, sehingga membuat Anda lebih paham tentang topik pembicaraan. Hal ini juga akan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk membenarkan hal-hal yang salah Anda pahami.

Bertanya

Untuk bisa mendengarkan dan menanggapi pembicaraan dengan bijak, tidak ada salahnya bertanya tentang apa yang tidak Anda pahami dari pembicaraan tersebut. Tapi, jika Anda tidak tahu harus bertanya apa, coba pikirkan tentang unsur-unsur dari topik pembicaraan.

Menanggapi dengan bahasa tubuh

Anda tidak harus selalu menjawab atau menanggapi lawan bicara dengan ucapan. Anda juga bisa melakukannya dengan lewat bahasa tubuh, seperti kontak mata atau mengangguk, untuk memperlihatkan kepada lawan bicara bahwa Anda mendengarkan dan memperhatikan.

Tunjukkan rasa empati

Tidak hanya perlu memperhatikan apa yang lawan bicara sampaikan. Namun, Anda bisa menunjukkan empati terhadap apa yang mereka hadapi. Memperlihatkan bahwa Anda memahami apa yang mereka pikirkan dan rasakan akan sangat berarti bagi mereka.

Jangan selalu memberi nasihat

Nasihat tidak selalu dibutuhkan saat orang lain bercerita tentang apa yang mereka alami. Sering kali, mereka hanya perlu untuk dipahami dan didengarkan. Maka, berikan nasihat saat mereka benar-benar memintanya.

Jauhkan benda-benda yang mengganggu

Gangguan di sekitar, seperti gadget, bisa membuat Anda tidak fokus terhadap topik pembicaraan. Anda bisa menjauhkan ponsel atau objek lain yang berpotensi mengalihkan fokus dalam obrolan.

Populer video

Berita lainnya