Ketahui Kondisi Kulit Gatal yang Tidak Boleh Digaruk

Kulit Gatal karena Jamur
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Menggaruk adalah kegiatan lumrah ketika kulit terasa gatal. Bahkan, tangan pun seakan bergerak secara otomatis untuk menggaruk bagian tubuh yang gatal agar keluhan bisa berkurang. Namun ternyata, tahukah Anda bahwa terdapat beberapa kondisi kulit gatal yang sebaiknya tidak digaruk?

Pasalnya, menggaruk bagian yang gatal bisa saja memperparah keluhan. Terkadang, rasa sakit akibat garukan membuat tubuh Anda melepaskan zat kimia serotonin. Zat ini bisa membuat sensasi gatal bertambah parah. Tidak hanya itu, menggaruk juga konon bisa membuat rasa gatal muncul di bagian tubuh lainnya. Melansir laman alodokter, berikut beberapa kondisi kulit gatal yang sebaiknya Anda tidak menggaruknya.

Kulit kering

Alasan paling umum munculnya rasa gatal adalah karena keringnya lapisan luar kulit pelindung (stratum corneum). Kulit kering yang digaruk terus-menerus dapat memicu pembentukan celah dan bukaan, yang pada gilirannya bisa meningkatkan risiko infeksi.

Kulit Terbakar Sinar Matahari

Menggaruk bagian tubuh yang terbakar sinar matahari bisa menyebabkan kerusakan kulit, memperlambat proses penyembuhan, dan memperburuk keluhan. Selain itu, juga bisa memperparah sensasi nyeri, sehingga rasa tidak nyaman semakin menjadi-jadi.

Eksem

Eksem muncul ketika mengalami kondisi kulit kering, kasar, dan meradang. Kondisi kulit yang demikian sebaiknya tidak digaruk, karena berpotensi memperburuk keluhan. Menggaruk kulit eksem bahkan dapat meningkatkan risiko lichen simplex kronikus. Kondisi ini dapat membuat kulit menjadi lebih tebal, gelap, dan keriput. Kulit pun bisa terasa semakin gatal dan sulit diobati.

Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit peradangan pada kulit yang bersifat kronis atau berkepanjangan. Gejala psoriasis umumnya berupa bercak merah, kulit bersisik dan kering, pecah-pecah dan mudah berdarah, serta gatal-gatal disertai nyeri sendi.

Pada kasus psoriasis, Anda sebaiknya menahan keinginan untuk menggaruk kulit yang gatal. Sebab, bagian-bagian epidermis di atas pembuluh darah yang melebar dapat berdarah ketika tergores.

Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak masih sejenis dengan eksem. Jika mengalami kondisi ini, Anda sebaiknya menahan keinginan untuk menggaruk. Sebab apabila digaruk, malah berisiko mengalami pendarahan pada kulit, infeksi, atau bahkan sensasi gatal yang lebih hebat.

Ketombe

Ketombe berkaitan dengan tumbuhnya jamur yang disebut malassezia. Jamur tersebut hidup di kulit kepala semua orang. Tetapi, bagi orang-orang yang rentan terhadap ketombe, malassezia menyebabkan iritasi dan pertumbuhan sel kulit berlebih.

Pada beberapa orang yang rentan, menggaruk kulit kepala berketombe dapat memperburuk proses peradangan yang sudah dipicu oleh malassezia.

Kaki Atlet

Kaki atlet atau athlete’s foot sangat mungkin terjadi akibat kondisi kaki, terutama bagian sela-sela, yang selalu lembap. Kondisi ini bisa menyebabkan kulit bagian sela-sela kaki bersisik, dengan bagian telapak kering dan memerah.

Kondisi tersebut sebaiknya tidak digaruk. Sebab, menggaruknya malah bisa meningkatkan risiko pembentukan luka terbuka dan infeksi.

Dermatographia

Dermatographia adalah penyakit kulit yang membuat penderitanya mengalami goresan timbul atau menonjol dari permukaan kulit. Hal ini biasanya terjadi akibat garukan berlebih pada kulit. Semakin banyak goresan yang muncul, semakin tinggi pula risiko iritasi pada kulit. Anda pun berpotensi mengalami luka yang dalam, bahkan mengalami reaksi serupa alergi.

Skabies

Skabies merupakan penyakit kulit akibat gigitan serangga, yaitu tungau. Salah satu gejala dari skabies adalah rasa gatal yang hebat, terutama pada sore atau malam hari. Jika terus menggaruk kulit saat terkena skabies, maka risiko terkena infeksi sekunder bisa lebih tinggi. Infeksi sekunder akan membuat kulit Anda jadi bernanah dan mudah berdarah, sehingga lebih sulit disembuhkan.

Populer video

Berita lainnya