6 Jenis Suntik Filler Beserta Karakteristiknya

Suntik Filler
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Banyak treatmen yang ditawarkan untuk memperbaiki masalah wajah. Salah satunya suntik filler yang marak dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat, kerutan, hingga merampingkan bentuk dagu. Bahkan, filler juga dapat digunakan untuk menambaj volume bibir.

Nah, ada beberapa jenis filler yang bisa dipilih dan sesuaikan dengan tujuan anda melakukan suntik ini. Setiap jenisnya mengandung bahan yang berbeda serta mampu memberikan efek yang berbeda pula. Dilansir dari laman alodokter, berikut ini beberapa jenis filler yang umum digunakan beserta karakteristiknya.

Asam hialuronat

Asam hialuronat merupakan bagian alami dari kulit yang akan berkurang seiring pertambahan usia. Dalam prosedur suntik filler, asam hialuronat tersedia dalam bentuk alami dan sintetis.

Ada beberapa karakteristik dari jenis filler asam hialuronat, yaitu:

  • Jarang menimbulkan reaksi alergi
  • Bentuknya gel dengan tekstur sedikit lebih kental
  • Suntikan dilakukan di sudut kanan atau kiri mulut dan bibir atau mengisi cekungan di bawah mata
  • Jika hasilnya tidak sesuai harapan, bahan ini dapat dinetralkan dengan suntikan enzim hialuronidase
  • Dapat bertahan selama 6–12 bulan

Kolagen bovine

Kolagen bovine dipercaya paling baik dari semua jenis filler, yang berasal dari kulit sapi yang diolah secara khusus dengan karakteristik sebagai berikut:

  • Harga lebih terjangkau dan lebih efektif
  • Tes alergi wajib dilakukan sebelum penyuntikan, karena bahan ini dapat memicu reaksi alergi
  • Penyuntikan perlu dilakukan 2–4 kali dalam setahun, karena secara alami tubuh akan memecah kolagen
  • Selain itu, ada pula jenis kolagen yang dikembangbiakkan dari sel-sel manusia. Jenis kolagen ini sangat jarang menimbulkan reaksi alergi dibandingkan kolagen bovine, sehingga tidak memerlukan tes alergi lebih dulu.

Meski demikian, suntik filler tetap perlu diulang setiap 3–6 bulan. Kolagen manusia ini diketahui lebih mahal dibandingkan dengan jenis kolagen lainnya.

Lemak tubuh (fat grafting)

Metode ini dilakukan menggunakan sedikit jaringan lemak yang diambil dari salah satu bagian tubuh, seperti perut, paha, atau bokong. Selanjutnya, jaringan lemak tersebut akan diolah dan diproses terlebih dahulu, kemudian disuntikkan ke bawah permukaan kulit wajah. Karakteristik dari filler lemak adalah sebagai berikut:

  • Diketahui minim reaksi alergi, sebab bahan yang disuntikkan berasal dari dalam tubuh sendiri
  • Hasilnya dapat bersifat permanen, meski berbeda pada setiap orang
  • Dibutuhkan lebih dari satu kali suntikan filler hingga terlihat hasilnya

Polimer buatan

Jenis filler lainnya adalah polimer buatan. Filler ini diketahui dapat bertahan hingga dua tahun. Setelah disuntikkan, bahan polimer akan merangsang sel kulit untuk memproduksi kolagen.

Jenis polimer poly-L-lactide (PLLA) telah banyak digunakan dalam prosedur medis dan tidak beracun. Ada juga polymethyl methacrylate (PMMA), yang dulunya digunakan sebagai perekat untuk operasi tulang sebelum akhirnya digunakan sebagai suntik filler.

Hidroksiapatit kalsium

Jenis filler hidroksiapatit kalsium diketahui dapat bertahan hingga satu tahun. Jenis filler ini biasanya digunakan untuk mengisi area yang membutuhkan suntikan bervolume banyak, seperti pipi dan dagu.

Perlu diketahui bahwa hidroksiapatit kalsium terbuat dari mineral yang dapat memperkuat tulang. Mineral ini dimasukkan ke dalam partikel kecil dan dilarutkan di dalam cairan untuk kemudian disuntikkan ke pasien.

Jaringan halus permanen

Jenis filler yang satu ini banyak digunakan untuk menghaluskan kerutan di sekitar mulut. Filler yang menggunakan jaringan halus ini diketahui tidak membutuhkan suntikan ulang, sebab dapat diserap tubuh dengan mudah.

Jenis filler elastis inilah yang membuat kulit menjadi kencang dan halus, sehingga penggunanya tampak lebih muda. Namun, efektivitas suntik filler tergantung pada kualitas filler yang digunakan, area wajah yang ditangani, dan reaksi tubuh seseorang terhadap filler tersebut.

Populer video

Berita lainnya