Museum Kartun Indonesia Bakal Jadi Ruang Kreatif Baru

Pic by Pakarti

Celebrithink.com – Gagasan pendirian Museum Kartun Indonesia kembali mencuat lewat ajang Kresem Artstreet #8 yang digelar di kawasan Kota Lama Semarang, akhir pekan lalu. Para kartunis yang tergabung dalam Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) memanfaatkan momen ini untuk menyosialisasikan pentingnya museum kartun sebagai ruang riset, dokumentasi, edukasi, hingga diplomasi budaya.

Di stand Pakarti, pengunjung bisa melihat karya kartunis Indonesia sekaligus mendengar langsung visi besar museum. “Kartun bukan sekadar hiburan, tapi juga catatan sejarah, kritik sosial, dan refleksi budaya. Kalau tidak diarsipkan, kita akan kehilangan jejak perjalanan seni ini,” ujar Abdullah Ibnu Thalhah dari presidium Pakarti sambil menggambar karikatur pengunjung.

Sosialisasi ini mendapat sambutan hangat. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso, bahkan hadir langsung dan menyatakan dukungannya. Menurutnya, museum kartun akan menambah daya tarik wisata budaya Kota Lama sekaligus memperkaya identitas kreatif Semarang. Suasana makin meriah saat kartunis senior Djoko Susilo membuat karikatur spontan Wing, yang disambut antusias pengunjung.

Tak hanya pemerintah, tokoh seni juga ikut mendukung. Koesnan Hoesi menilai museum bisa menjadi jembatan antar-generasi, sementara Wahyu Kokkang menekankan fungsinya sebagai literasi visual di era digital. Arbain Rambey, Ketua Komunitas Fotografi Indonesia, menyebut museum ini penting untuk memperkuat ekosistem seni visual nasional.

Ketua Komunitas Kresem, Andi Kusnadi, menegaskan museum kartun akan memperkaya wajah Kota Lama sebagai ruang seni publik. “Wisatawan akan punya alasan tambahan untuk datang, belajar, dan berinteraksi dengan karya kartun Indonesia,” katanya.

Melalui ajang ini, semangat mewujudkan Museum Kartun Indonesia kian nyata. Antusiasme masyarakat menunjukkan ide ini disambut positif, sementara para kartunis terus mendorong agar museum segera terwujud sebagai ruang apresiasi seni dan budaya visual Indonesia.

Populer video

Berita lainnya