Celebrithink.com – Hijrah bukan sekadar berpindah tempat, tetapi merupakan proses perubahan diri menuju kehidupan yang lebih baik secara spiritual, sosial, dan moral. Di Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, umat Muslim diajak untuk melakukan evaluasi diri dan memperbarui niat dalam berhijrah ke arah yang lebih baik.
Ajakan ini disampaikan oleh Budi Jaya Putra, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam ceramahnya di Masjid KH Sudja, Yogyakarta, baru-baru ini dilansir dari laman Muhamadiyah.
Ia mengingatkan jemaah agar momentum tahun baru menjadi awal hijrah personal menuju peningkatan keimanan dan amal.
“Tahun kemarin apa, tahun sekarang mau apa? Seharusnya begitu,” ujarnya. Ia menegaskan, jika amal kita tahun ini masih sama dengan sebelumnya, maka kita termasuk orang yang merugi.
Mengutip Surah An-Nisa ayat 100, Budi menjelaskan bahwa orang yang berhijrah di jalan Allah akan mendapatkan tempat yang luas dan rezeki yang banyak. Ia mencontohkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah, yang menjadi titik balik perkembangan Islam.
Budi juga mengangkat kisah kaum Anshar yang sangat memuliakan para Muhajirin. Mereka bahkan rela berbagi rumah, harta, hingga pasangan. “Abdurrahman bin Auf ditawari istri oleh sahabat Anshar karena begitu besar rasa persaudaraan mereka,” ungkapnya.
Ia mengaitkan kisah tersebut dengan pentingnya memuliakan tamu. “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, muliakanlah tamu,” kutipnya dari sabda Nabi SAW. Ia menekankan bahwa tamu membawa berkah dan dapat mengusir energi negatif dari rumah.
“Tamu harus disambut dengan hangat dan disuguhi makanan terbaik yang kita punya. Jangan sampai tamu datang, malah hanya diberi tempe,” candanya di akhir ceramah.