celebrithink.com – Dinar dan dirham, dua jenis mata uang yang terbuat dari emas dan perak ini, pernah menjadi alat tukar yang sangat penting dalam peradaban Islam. Keduanya tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga nilai sejarah dan budaya yang kaya. Yuk, kita telusuri lebih dalam mengenai dinar dan dirham!
Sejarah Dinar dan Dirham
Dinar dan dirham bukanlah mata uang yang baru muncul pada masa Islam. Keduanya telah digunakan sebagai alat tukar oleh masyarakat Arab sebelum datangnya Islam. Dinar diadopsi dari Romawi, sementara dirham diadopsi dari Persia.
Mengutip dari buku “Ekonomi Islam” karya Dr. Muhammad Abdul Mannan, dinar dan dirham telah digunakan sebagai alat tukar oleh masyarakat Arab sebelum datangnya Islam.
Setelah Islam datang, kedua mata uang ini tetap digunakan, namun dengan beberapa penyesuaian. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, standar nilai antara dinar dan dirham ditetapkan, yaitu 7 dinar setara dengan 10 dirham.
Perbandingan dengan Mata Uang Modern
Mata uang modern yang kita gunakan saat ini, seperti rupiah, dolar, atau euro, umumnya tidak lagi didasarkan pada nilai emas atau perak. Uang modern lebih didasarkan pada kepercayaan dan kebijakan pemerintah suatu negara.
Perbedaan mendasar antara dinar dan dirham dengan uang modern terletak pada nilai intrinsiknya. Dinar dan dirham memiliki nilai intrinsik karena terbuat dari emas dan perak yang merupakan logam mulia. Sementara itu, uang modern tidak memiliki nilai intrinsik, nilainya hanya didasarkan pada kepercayaan.
Alasan Emas Dipilih sebagai Dasar Mata Uang
Emas dipilih sebagai dasar uang karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
- Nilai yang Stabil: Emas memiliki nilai yang relatif stabil dari waktu ke waktu. Hal ini menjadikannya sebagai alat tukar dan penyimpan nilai yang baik.
- Tahan Lama: Emas adalah logam yang tahan lama dan tidak mudah rusak. Hal ini membuatnya cocok untuk dijadikan sebagai mata uang yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
- Diterima Secara Luas: Emas diterima secara luas sebagai alat tukar di berbagai belahan dunia. Hal ini memudahkan perdagangan internasional.
Keunggulan Dinar dan Dirham
Sebagai mata uang yang didasarkan pada emas dan perak, dinar dan dirham memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
- Nilai yang Stabil: Nilai dinar dan dirham relatif stabil terhadap inflasi. Hal ini membuat keduanya menjadi alat investasi yang menarik.
- Tidak Terpengaruh Kebijakan Pemerintah: Nilai dinar dan dirham tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah suatu negara. Hal ini membuatnya menjadi alat tukar yang independen.
- Sesuai dengan Syariat Islam: Penggunaan dinar dan dirham sebagai uang sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Dinar dan dirham merupakan mata uang yang pernah berjaya dalam peradaban Islam. Keduanya memiliki nilai sejarah, budaya, dan ekonomi yang tinggi. Meskipun saat ini kita menggunakan uang modern, pengetahuan tentang dinar juga dirham tetap penting untuk dipelajari, terutama dalam konteks ekonomi Islam.