Perang Nuklir: Rusia vs AS, Ancaman Perang Dunia III

Pict by Instagram

Dunia internasional kini semakin khawatir perang Rusia-Ukraina bisa berkembang menjadi Perang Dunia III. Ketegangan meningkat setelah Rusia dan Amerika Serikat—pendukung utama Ukraina—sering mengancam menggunakan senjata nuklir. Pada hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani doktrin nuklir baru yang mengatur kapan Rusia bisa menggunakan senjata nuklir. Doktrin ini menyatakan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika kedaulatan atau integritas teritorialnya terancam, terutama setelah Ukraina mulai menyerang wilayah Rusia menggunakan rudal jarak jauh dari AS dan Inggris.

Amerika Serikat dan Inggris belum memberikan konfirmasi resmi mengenai izin untuk Ukraina menggunakan rudal jarak jauh tersebut. Namun, media AS melaporkan bahwa Presiden Joe Biden telah memberikan izin kepada Ukraina untuk melancarkan serangan di wilayah Rusia. Langkah ini memicu kecaman banyak pihak, termasuk dari tim Donald Trump. Putin sebelumnya juga mengklaim bahwa senjata nuklir Rusia lebih canggih daripada milik AS dan menegaskan bahwa senjata tersebut dibuat untuk digunakan.

Dalam pidatonya, Putin mengancam akan menyerang fasilitas militer negara-negara yang memungkinkan Ukraina menyerang Rusia menggunakan senjatanya. Ia menekankan bahwa Moskow akan memberikan respons tegas terhadap agresi tersebut. Putin juga menilai Amerika Serikat telah merusak sistem keamanan internasional, sehingga meningkatkan risiko konflik global. Meskipun demikian, Rusia tetap mendukung resolusi damai dan siap menghadapi perkembangan apapun.

Pada hari yang sama, Rusia melancarkan serangan menggunakan rudal hipersonik Oreshnik ke pabrik rudal Ukraina di Dnipro. Serangan ini begitu dahsyat sehingga Ukraina sempat mengira Rusia menggunakan rudal balistik antarbenua (ICBM). Namun, Putin mengonfirmasi bahwa yang digunakan adalah rudal hipersonik jarak menengah, bukan ICBM. Dengan doktrin nuklir barunya, Rusia kini lebih bebas untuk melancarkan perang nuklir jika diperlukan. Rusia diketahui memiliki 5.889 hulu ledak nuklir, terbanyak di dunia menurut data International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN).

Sementara itu, Amerika Serikat juga menegaskan kesiapan mereka untuk perang nuklir. Laksamana Muda Thomas Buchanan dari Komando Strategis AS (STRATCOM) mengungkapkan bahwa AS siap menggunakan senjata nuklir jika diperlukan, tetapi dengan syarat yang menguntungkan kepentingan negara tersebut. Buchanan menyatakan bahwa AS ingin terus memimpin dunia dan tidak ingin terlibat dalam pertukaran nuklir yang merusak. Meskipun begitu, ia menekankan pentingnya dialog dengan negara-negara seperti Rusia, China, dan Korea Utara untuk mengurangi risiko konflik nuklir.

Amerika Serikat saat ini memiliki 5.224 hulu ledak nuklir. Sementara itu, China menyerukan kedua negara untuk menahan diri. Diperlukan dialog lebih lanjut antara Rusia dan AS untuk mencegah dunia terjerumus ke dalam perang nuklir yang dapat menghancurkan segalanya.

Populer video

Berita lainnya