Belakangan ini, hubungan persahabatan Raffi Ahmad dan Andre Taulany menjadi sorotan publik. Hal ini bermula dari lawakan Andre di acara komedi Lapor Pak yang diduga menyindir sosok Raffi. Dalam sketsa tersebut, Andre memerankan karakter yang tengah menjalani pendidikan S3. Meski tidak menyebut nama secara langsung, banyak yang mengaitkan lelucon tersebut dengan Raffi, terutama soal gelar akademik.
Dalam skenario acara tersebut, Andhika Pratama bertanya kepada Andre mengenai gelar yang ia dapatkan. Andre pun menjawab dengan bercanda, “Sultan di langit.” Candaan ini kemudian semakin diperkuat dengan komentar Andhika yang menyinggung kampus tempat Andre memperoleh gelar tersebut, menyebutnya terletak di sebuah ruko dengan spanduk pecel ayam.
Lawakan tersebut viral di media sosial setelah asisten pribadi Raffi Ahmad, Sensen, dianggap memberikan pembelaan kepada Raffi. Padahal, Raffi dan Andre dikenal memiliki hubungan persahabatan yang erat, bahkan mereka tergabung dalam sebuah band bernama Andre Taulany and Friends. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai kolektor mobil mewah.
Setelah lelucon tersebut ramai diperbincangkan, Raffi Ahmad akhirnya buka suara. Dalam sebuah wawancara di acara FYP Trans7, Raffi menegaskan bahwa lawakan tersebut tidak ada kaitannya dengan gelar kehormatan yang ia terima. Raffi menyatakan bahwa gelar Doctor Honoris Causa yang ia terima dari Universitas Internasional UIPM di Thailand adalah bentuk penghargaan atas kontribusinya di bidang kreatif.
Namun, gelar ini menjadi perdebatan karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak mengakui keabsahannya. Menurut Dirjen Dikti, UIPM tidak memiliki izin operasional di Indonesia, sehingga gelar tersebut dianggap tidak sah. Meskipun demikian, Raffi Ahmad baru saja dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Generasi Muda dan Pekerja Seni, dan gelarnya tetap disertakan dalam pengumuman resmi saat pelantikan.
Meski kontroversi terkait gelarnya terus berlanjut, Raffi Ahmad tetap bersikap tenang. Ia menegaskan bahwa gelar tersebut hanyalah bentuk apresiasi, dan dengan atau tanpa gelar, ia akan tetap menjadi dirinya yang apa adanya.
