Kejaksaan Agung menetapkan Thomas Trikasih Lembong, mantan Menteri Perdagangan 2015-2016, sebagai tersangka kasus korupsi impor gula. Pada 29 Oktober 2024, Kejagung mengungkapkan bahwa Tom Lembong diduga terlibat dalam pemberian izin impor gula kristal mentah sebanyak 105 ribu ton.
Tom Lembong diduga memberikan izin kepada PT AP untuk mengimpor gula tersebut, yang kemudian diolah menjadi gula kristal putih. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, menyatakan bahwa keputusan ini berhubungan dengan izin yang dikeluarkan Lembong selama menjabat sebagai menteri.
Sebelum terlibat kasus ini, Tom Lembong cukup dikenal publik karena terlibat dalam Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pemilihan Presiden 2024. Dia menjabat sebagai koordinator tim pemenangan pasangan tersebut.
Thomas Trikasih Lembong, atau lebih dikenal sebagai Tom Lembong, lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Sebelum memasuki dunia pemerintahan, ia memulai kariernya di dunia investasi. Tom merupakan lulusan Universitas Harvard dan pernah bekerja di Morgan Stanley pada 1995, di bagian Divisi Ekuitas. Pada 1999, ia beralih ke Deutsche Securities Indonesia sebagai bankir investasi.
Tom juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi dan Wakil Presiden Senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional dari 2000 hingga 2002. Kemudian, pada 2002-2005, ia bekerja di Farindo Investment, sebelum mendirikan Quvat Management Pte. Ltd. bersama rekannya pada 2006. Tom Lembong juga menjabat sebagai presiden komisaris di PT Graha Layar Prima pada 2012-2014.
Karier politik Tom dimulai pada 2013, ketika ia menjadi penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur Jakarta saat itu, Joko Widodo. Setelah Jokowi terpilih sebagai presiden, Tom Lembong terus berperan penting dalam menyusun berbagai pidato ikonik. Salah satunya adalah pidato “Game of Thrones” yang disampaikan Jokowi pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali tahun 2018. Tom Lembong kemudian diangkat sebagai Menteri Perdagangan pada 2015-2016 oleh Presiden Jokowi. Setelah itu, ia juga dipercaya menjadi Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2016-2019.