9 Tanda Seseorang Memiliki Integritas Sejati, Menurut Psikologi

pic by: canva.com

Ada kekuatan konstan yang perlahan dan halus bekerja melawan individualitas Anda. Manusia sangat tertarik pada konformitas dan merasa tidak nyaman saat mereka merasa berbeda dari orang-orang di sekitar mereka.

Banyak dari kita yang hanya sekadar berjalan santai. Kita hidup untuk orang lain. Kita mengorbankan diri kita untuk menyesuaikan diri dan menenangkan keyakinan kita tentang bagaimana hidup ‘seharusnya’ berjalan. Namun, kehidupan baru yang penuh energi dan kesenangan menanti saat kita benar-benar mengenal diri kita sendiri.

Berikut adalah 9 tanda seseorang memiliki integritas sejati, menurut psikologi:

1. Mereka tidak meminta maaf

Hargai obsesi Anda, aneh atau tidak. Apa yang bisa Anda bicarakan selama berjam-jam? Jenis buku apa yang ada di rak buku Anda? Selami lebih dalam. Kita dapat menyangkal diri sendiri dengan menutup diri dari minat kita. Jangan biarkan pemikiran menghakimi menghalangi Anda untuk mengejar apa yang Anda inginkan.

Sering kali, kita menahan diri karena kita pikir kita akan terlihat konyol. Anda tidak dapat mempercayai hal ini. Jangan mati dengan penyesalan karena Anda tidak pernah benar-benar hidup dengan melakukan apa yang memberi Anda energi.

2. Mereka membantah keyakinan yang salah

Kita semua memiliki keyakinan yang tidak benar, sering kali tanpa menyadarinya. Ketika kita memegang keyakinan sebagai kebenaran, seperti: ‘Saya bukan orang yang sangat kreatif.’ Kita akan menemukan cara untuk mengonfirmasi dan mewujudkan kebenaran keyakinan itu di dunia. Keyakinan yang salah menyabotase Anda. Tantang pola pikir ini dan Anda akan melihat ada cara lain untuk melihat sesuatu.

Menurut American Psychological Association, distorsi kognitif adalah cara berpikir yang tidak akurat. Ini adalah proses mental yang cukup umum yang bervariasi di antara orang-orang. Menurut sebuah studi tahun 2021studi tahun 2021Sumber Tepercaya, distorsi kognitif dapat berkontribusi pada perkembangan dan memburuknya kondisi kesehatan mental seperti depresi.

3. Mereka mencoba hal-hal baru

Anda mungkin tidak tahu apa yang Anda kuasai atau apa yang paling cocok untuk Anda. Cobalah berbagai hal yang berbeda. Hal ini khususnya penting saat Anda masih muda, tetapi tidak ada batasan usia di mana eksperimen harus berhenti.

Bahkan jika Anda merasa sudah tahu segalanya, Anda perlu menyambut perubahan dan mencoba hal-hal baru. Salah satu cara terbaik untuk bereksperimen adalah membuat dan menerbitkan berbagai jenis konten, mulai dari artikel hingga video dan podcast.

4. Mereka tidak berpura-pura tahu segalanya

Penelitian dari University of Texas di Austin telah menunjukkan bahwa bayi manusia memiliki rasa ingin tahu dan haus belajar yang alami. Namun, seiring bertambahnya usia, kita mulai merasa malu karena “tidak tahu”.

Pengetahuan tidak terbatas. Pengetahuan bukanlah tujuan akhir. Ini adalah proses yang terdiri dari pembelajaran, rasa ingin tahu, dan ketidaktahuan, dan semakin kita mengenali apa yang tidak kita ketahui, semakin menyeluruh kita dapat terlibat dalam proses yang membentuk pengetahuan.

5. Mereka tidak hidup dengan rutinitas yang ditetapkan

Para guru mengoceh dan mengoceh tentang kekuatan rutinitas. Hebat sampai pada titik tertentu. Campurkan banyak hal agar otak Anda tidak menjadi tidak berguna. Anda ingin sering-sering terjun ke lingkungan baru. Bekerja di tempat baru hari ini. Lakukan petualangan besok. Bertemu seseorang yang baru minggu depan.

Penting untuk dicatat bahwa memiliki rutinitas tidak selalu merupakan hal yang buruk. Faktanya, menurut para peneliti dari Association for Psychological Science, rutinitas dapat membantu Anda tetap teratur, produktif, atau bahkan menemukan makna.

6. Mereka berpikir sebelum bereaksi

Fokus pada apa yang berada dalam kendali Anda. Berhentilah melemahkan diri sendiri dengan membenamkan diri dalam pikiran yang mengerikan dan menakutkan. Ini adalah pemborosan hidup.

7. Mereka menghargai diri sendiri dengan menciptakan apa yang terlintas dalam pikiran

Manusia, seperti yang selalu saya katakan, dilahirkan untuk menciptakan. Kemampuan untuk membayangkan masa depan dan bertindak berdasarkan rencana kita secara kreatif secara harfiah adalah hal yang membedakan kita dari kerajaan hewan lainnya.

Menciptakan berarti menjadi manusia. Jika Anda merasa sedih, ciptakanlah. Kemudian, ciptakan lebih banyak lagi. Semakin banyak Anda menciptakan, semakin kreatif Anda jadinya. Ciptakan sesuatu hari ini.

8. Mereka tahu bahwa gerakan adalah obat

Jalan-jalan dan tariklah napas. Berjalan tanpa headphone di alam memberi sinyal ke otak Anda bahwa Anda sedang menunda kesibukan sejenak. Biarkan tubuh Anda rileks mengikuti arus sehingga Anda menyatu dengan lingkungan sekitar. Alam punya cara untuk membuka bagian-bagian yang biasanya kita tutup karena kita tidak berada di lingkungan yang tepat.

9. Fokus pada pengalaman yang menambah nilai dalam hidup mereka

Bersikaplah sungguh-sungguh tentang hal ini. Singkirkan apa pun yang menguras tenaga Anda. Pelajari lebih lanjut tentang minimalis. Potong tagihan untuk barang-barang yang tidak Anda gunakan. Buang semua yang tidak menambah nilai dalam hidup Anda. Itu sangat melegakan. Jadilah berbeda dan fokus pada pengalaman daripada barang-barang material. Ini adalah perjalanan yang membawa Anda lebih dekat dengan diri Anda sendiri.

Menurut penelitian dari National Library of Medicine, konsumen minimalis lebih menyukai kesederhanaan, menjauhi materialisme, dan meminimalkan ketergantungan mereka pada barang-barang materialistis untuk mencari kepuasan instan. Para peneliti telah menemukan bahwa orang-orang di seluruh dunia menyadari bahwa lebih sedikit sebenarnya bisa lebih baik.

Populer video

Berita lainnya