Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memuji serangan rudal negaranya terhadap Israel. Ia menyebutnya sebagai “kinerja brilian Angkatan Bersenjata” dan menegaskan bahwa tindakan tersebut “sepenuhnya sah”. Pernyataan ini disampaikan dalam ceramah salat Jumat di Masjid Agung Imam Khomeini Mosalla, Teheran, pada 4 Oktober 2024, di hadapan banyak jemaah.
Menurut Khamenei, serangan rudal tersebut merupakan hukuman ringan bagi Israel. Ia menyebut Israel sebagai rezim yang didukung Amerika Serikat dan kerap melakukan kejahatan luar biasa. Khamenei juga menegaskan bahwa kewajiban Republik Islam akan dijalankan dengan penuh kekuatan dan ketabahan, tanpa terburu-buru.
“Apa yang dianggap logis dan masuk akal oleh para pengambil keputusan politik serta militer akan dilakukan di masa depan jika diperlukan,” ujar Khamenei, menegaskan kesiapan Iran untuk bertindak lebih lanjut jika dibutuhkan.
Khamenei terakhir kali memimpin salat Jumat pada Januari 2020, setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak sebagai balasan atas serangan yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani. Dalam khutbahnya, Khamenei juga memberikan penghormatan kepada Hassan Nasrallah, menyebutnya sebagai “permata Lebanon yang bersinar”. Meskipun tubuh Nasrallah telah tiada, Khamenei menyatakan bahwa semangat dan jalannya akan terus hidup bersama rakyat. Dengan penegasan sikap tersebut, Khamenei mengirimkan pesan bahwa Iran akan terus melawan musuh-musuhnya dengan strategi yang jelas, tanpa ragu atau terburu-buru.