Cristiano Ronaldo kembali menunjukkan magisnya saat mencetak gol ke-901 dalam kariernya. Gol ini membawa Portugal menang atas Skotlandia. Meski telah berusia 39 tahun dan bermain di Liga Pro Saudi, Ronaldo tetap tampil penuh semangat, seolah itu adalah gol pertamanya.
Setelah mencetak gol, Ronaldo merayakan dengan penuh emosi, menunjukkan bahwa ia masih berambisi besar. Ketajamannya sebagai pencetak gol masih sangat memukau, terbukti dari kemampuannya untuk terus relevan di pentas internasional. Dalam laga ini, Ronaldo masuk pada babak kedua ketika Skotlandia unggul 1-0, dan sejak itu permainan menjadi miliknya.
Sebelum gol kemenangannya, Ronaldo bahkan sempat dua kali membentur tiang gawang. Ia juga tak segan mengungkapkan ketidakpuasan pada wasit dan rekan setimnya. Meskipun sudah mencetak 901 gol, banyak yang percaya ia bisa mencapai angka 1.000 gol, mengingat gairahnya yang tak pernah padam.
Skotlandia menjadi tim ke-48 yang kebobolan oleh Ronaldo. Namun, laga ini mengungkap kelemahan Skotlandia yang kerap kebobolan di akhir pertandingan. Dalam lima dari enam laga terakhir, mereka selalu kebobolan setelah menit ke-85. Rekor mereka pun mencemaskan, hanya satu kemenangan dalam 14 pertandingan terakhir, tanpa kemenangan kompetitif dalam setahun terakhir.
Pelatih Skotlandia, Steve Clarke, menyatakan bahwa timnya sedang dalam fase penyesuaian setelah kampanye Euro 2024 yang mengecewakan. Pergantian formasi dari 5-3-2 menjadi 4-2-3-1 menunjukkan peningkatan, terutama setelah mereka sempat menekan Portugal usai gol penyama dari Bruno Fernandes. Clarke juga memberi kesempatan kepada pemain muda seperti Ryan Gauld, Ben Doak, dan Tommy Conway untuk membangun skuad menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, Clarke menyatakan evolusi tim sedang berlangsung, meskipun waktu yang tersedia terbatas. Salah satu pemain kunci dalam perombakan ini adalah Scott McTominay, yang menjadi andalan Skotlandia di lini tengah.
McTominay mencetak gol pembuka Skotlandia dengan sundulan, menjadikannya gol ke-10 dalam 12 pertandingan terakhirnya untuk negaranya. Pindahnya McTominay dari Manchester United ke Napoli menambah sorotan pada kariernya. Meskipun beberapa manajer di United kesulitan memaksimalkan potensinya, di Skotlandia ia menemukan peran baru sebagai gelandang serang.
Dulu, McTominay sering dimainkan sebagai bek tengah, dan hanya mencetak satu gol dalam 37 laga awalnya. Namun, kini ia telah menambah 10 gol dalam 17 pertandingan terakhir setelah mendapatkan kebebasan bermain lebih maju di lini tengah. McTominay kini menjadi talisman Skotlandia yang tak tergantikan.
Mantan striker Skotlandia, James McFadden, mengomentari bahwa McTominay sangat menikmati bermain untuk timnas. Pindah ke Napoli juga menjadi suntikan semangat baginya. McTominay bukanlah playmaker konvensional, tetapi kemampuannya untuk bergerak maju, energinya, serta kecerdasannya dalam menemukan posisi mencetak gol membuatnya berbahaya. Finishing-nya pun sangat impresif.