Bonek yang hadir di Stadion Gelora Bung Tomo pada 23 Agustus malam, pulang dengan perasaan campur aduk. Mereka senang karena dukungan mereka membawa Persebaya meraih kemenangan 2-1 atas Barito Putera. Namun, banyak yang masih merasa geregetan karena permainan Bajol Ijo terlihat belum padu.
Barito Putera harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-25. Hal ini terjadi setelah salah satu pemain mereka membuang bola dengan sengaja di kotak penalti. Kejadian ini memberi Persebaya peluang untuk menyamakan kedudukan melalui titik putih, yang dieksekusi dengan baik oleh Bruno Moreira. Sejak saat itu, Persebaya mendominasi jalannya pertandingan.
Dalam statistik pertandingan, Persebaya menguasai 61 persen ball possession. Mereka juga mencatatkan 21 tembakan, dibandingkan dengan hanya 8 tembakan dari Barito Putera. Dari jumlah tersebut, Persebaya berhasil melepaskan 7 tembakan tepat sasaran, sementara Barito hanya 2 kali. Namun, banyak peluang Persebaya terbuang sia-sia, bukan hanya karena penampilan gemilang kiper Barito, Satria Tama, tetapi juga karena penyelesaian akhir Persebaya yang kurang klinis.
Pelatih Persebaya, Paul Munster, mengakui bahwa timnya masih memiliki banyak ruang untuk berkembang. Meskipun demikian, ia tetap mengapresiasi perjuangan para pemainnya yang tak kenal lelah sepanjang pertandingan. “Kami sangat bahagia dengan kemenangan ini. Kami menciptakan banyak peluang hingga akhirnya mencetak dua gol, salah satunya dari open play,” ujar Munster. Ia juga menambahkan, “Pemain bermain luar biasa, percaya diri, dan berjuang sampai akhir. Kami layak mendapatkan kemenangan ini.”
Gol pertama dalam pertandingan ini terjadi pada menit pertama, ketika penyerang Barito, Lucas Morelatto, berhasil memanfaatkan kesalahan kiper Persebaya, Ernando Ari. Ernando yang berusaha membuang bola justru meninggalkan gawangnya dalam keadaan terbuka, sehingga Morelatto dengan mudah menyontek bola ke gawang. Setelah itu, Barito Putera memilih strategi low block dengan menumpuk pemain di belakang, membuat pertahanan mereka sulit ditembus.
Keberuntungan berpihak pada Persebaya ketika salah satu bek Barito melakukan kesalahan fatal dengan sengaja membuang bola menggunakan tangan pada menit ke-25. Kesalahan tersebut berbuah penalti dan kartu merah bagi pemain Barito. Namun, meskipun Barito bermain dengan 10 orang, strategi parkir bus mereka tetap sulit ditembus. Dua kali tembakan keras dari Rashid berhasil diblok oleh Satria Tama, begitu juga dengan peluang dari Flavio Silva, Bruno Moreira, dan Francisco Rivera.
Munster menegaskan bahwa mentalitas di Persebaya adalah selalu berusaha menang di setiap pertandingan. “Terkadang itu berjalan baik, terkadang tidak. Malam ini itu berjalan baik, kami meraih kemenangan meski harus berjuang sampai akhir pertandingan,” kata Munster. Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada para pemain yang saling mendukung dan percaya satu sama lain. Ketika satu pemain melakukan kesalahan, pemain lainnya segera membantu untuk menutupi kesalahan tersebut.
Dengan kemenangan ini, Persebaya memang meraih tiga poin penting. Namun, permainan mereka masih menunjukkan banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan kekompakan tim. Para Bonek berharap Persebaya bisa segera menemukan performa terbaiknya di pertandingan berikutnya.